Solusi Investasi Akhirat Anda

Nama Allah Al-Fattah

A. Penyebutan Al-Fattah (الفَتَّاحُ) di dalam Nash

Ia disebutkan di dalam Al-Qur’an dalam bentuk isim mufrod sebanyak satu kali,

قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيمُ  [سبأ: 26]

Dalam bentuk isim tafdhil sebanyak satu kali juga,

رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِينَ  [الأعراف: 89]

B. Makna Al-Fattah (الفَتَّاحُ) Secara Bahasa

Ar-Roghib mengatakan kurang lebihnya: ia bermakna menyingkirkan/membuka tutup. Juga bermakna menyingkirkan/ membuka kesulitan.

  • Untuk makna yang pertama, dilakukan dengan indra. Seperti: membuka pintu dan semacamnya. Disebutkan di dalam Al-Qur’an,

وَلَمَّا فَتَحُوا مَتَاعَهُمْ وَجَدُوا بِضَاعَتَهُمْ رُدَّتْ إِلَيْهِمْ [يوسف: 65]

Dan ketika mereka membuka barang-barangnya, mereka menemukan barang-barang  (penukar) mereka dikembalikan kepada mereka (QS. Yusuf: 65)

  • Untuk makna yang kedua, bisa dilakukan dengan pengetahuan dan ilmu. Contoh:

  1. Kegelisahan harus dihilangkan dengan perkara yang bisa menghilangkannya. Kemiskinan dengan diberikan harta dan contoh-contoh lainnya.
  2. Kebodohan harus dihilangkan/dibuka dengan penjelasan, perincian, keterangan.

C. Makna Al-Fattah (الفَتَّاحُ) Sebagai Nama Allah

Al-Khuthobi mengatakan:  Al-Fattah (الفَتَّاحُ) adalah:

  •  Dzat Yang memutuskan perkara di antara hamba-hamba-Nya.
  • Ia juga bermakna Dzat Yang membuka pintu-pintu rizki dan pintu-pintu rahmat untuk hamba-hamba-Nya.
  • Juga bermakna Dzat Yang membuka perkara-perkara dan sebab-sebab yang tidak tersingkap menjadi tersingkap. Dia lah yang membuka hati dan penglihatan agar manusia mengetahui perkara yang haq dari yang bathil.
  • Juga bermakna Dzat Yang menolong.

Syaikh As-Sa’di menegaskan apa yang disampaikan oleh Imam Ibnul Qoyyim: Al-Fattah (الفَتَّاحُ) adalah: Dzat Yang memutuskan dengan baik dan penuh kasih sayang. Keputusannya ada pada dua perkara:

  • Al-Hukmu ad-diniy dan Al-Hukmu Al-Jazaiy.

Al-Hukmu ad-diniy, yaitu Syari’at-Nya melalui lisan para Rasul-Nya untuk para hamba-Nya sehingga bisa meniti di atas shiroth mustaqim. Adapun Al-Hukmu Al-Jazaiy, keputusan-Nya untuk Nabi dan penentangnya. Keputusan-Nya untuk wali dan musuhnya. Dia memenangkan Nabi dan wali-Nya. Sementara untuk para penentang dan musuhnya, Dia kalahkan dan hinakan.

Al-Hukmu Al-Jazaiy, juga keputusan-Nya untuk para hamba-Nya pada hari Kiamat nanti atas setiap amal yang telah mereka perbuat.

  • Al-Hukmu Al-Qodariy. Yaitu apa yang Dia tetapkan untuk hamba-hamba-Nya berupa kebaikan dan keburukan, kemanfaatan dan kerusakan, pemberian dan penahanan. Disebutkan di dalam Al-Qur’an,

مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ  [فاطر: 2]

Rahmat apapun yang Allah bukakan/putuskan untuk manusia, maka tidak ada yang dapat menahannya. Dan apa saja yang ditahan-Nya, maka tidak ada yang sanggup melepaskannya setelah itu Dia lah Yang Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS. Fathir:2)

D. TADABBUR

Setelah kita mengikuti penjelasan nama Allah Al-Fattah (الفَتَّاحُ), maka ada beberapa renungan yang kita dapatkan, Di antaranya:

1. Ringkasan kandungan nama Allah  Al-Fattah (الفَتَّاحُ) adalah:

  • Dia lah yang memutuskan di antara hamba-hamba-Nya secara baik dan adil dengan hukum-hukum syar’iyyah, qodariyyah dan jazaiyyah.

  • Dia lah yang membuka untuk hamba-hamba-Nya pintu-pintu rahmat, rizki, dan perkara-perkara tersembunyi bagi mereka.

  • Ia juga bermakna Dzat Yang Menolong hamba-Nya yang mukmin, dan hamba-hamba yang dizholimi

2. Kita semakin termotivasi untuk senantiasa ber-tadhorru’ kepada Allah dengan bertawassul melalui nama-Nya Al-Fattah (الفَتَّاحُ). Karena di Tangan-Nya lah kunci-kunci segala sesuatu.

3. Menjadikan rasa khouf (takut) kita semakin meningkat, mengingat keputusan-Nya untuk seluruh hamba pada hari Kiamat. Sehingga kita pun berhati-hati dari setiap ucapan dan tindak kezhaliman

4. Menjadikan kita semakin yakin akan pertolongan Allah untuk orang-orang mukmin atas orang-orang kafir.

5. Menghindarkan  kita dari sikap keputusasaan. Karena di Tangan-Nya lah solusi segala permasalahan apapun.

6. Memotivasi kita untuk memanjatkan doa sebagaimana yang dipanjatkan oleh Nabi Nuh, Nab Syu’aib.

فَافْتَحْ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ فَتْحًا وَنَجِّنِي وَمَنْ مَعِيَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ  [الشعراء: 118]

Untuk itu, adakanlah suatu keputusan antara aku dan mereka. Dan selamatkanlah aku dan orang-orang mukmin yang bersamaku (QS. Asy-Syu’ara:118)

رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِينَ  [الأعراف: 89]

Ya Allah Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan baik (adil), Engkaulah Pemberi keputusan terbaik (QS, Al-A’rof: 89)

Judul Buku : Memahami Al-Asma’ul Husna Jilid 5

Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafizhahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa THAYBAH Surabaya)

Untuk informasi lebih lanjut terkait bedah buku, silakan hubungi kontak di bawah ini