Solusi Investasi Akhirat Anda

Hukum mengucapkan selamat hari raya sebelum waktunya

حكم التهنئة بالعيد قبل دخوله 

 06-03-2013

السؤال : ما حكم التهنئة بالعيد قبل حلوله بيوم أو يومين

الجواب: الحمد لله. . 

التهنئة بالعيد من الأمور المباحة ، ولقد رُوي ذلك عن بعض الصحابة رضي الله عنهم .قال ابن قدامه رحمه الله : ” وذكر ابن عقيل في تهنئة العيد أحاديث , منها , أن محمد بن زياد , قال : كنت مع أبي أمامة الباهلي وغيره من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم ، فكانوا إذا رجعوا من العيد يقول بعضهم لبعض : تقبل الله منا ومنك ، وقال أحمد : إسناد حديث أبي أمامة إسناد جيد ” انتهى من ” المغني ” (2/130) .

فظاهر فعل الصحابة والمنقول عنهم : أن التهنئة بالعيد تكون بعد صلاة العيد ، فلو اقتصر الإنسان على ذلك ، فحسن ؛ اقتداءً بأصحاب النبي صلى الله عليه وسلم ، وإن هنأ به قبل ذلك ، مبادرة لصاحبه : فالظاهر أنه لا بأس به إن شاء الله ؛ لأن التهنئة بالعيد من باب العادات ، والأمر في باب العادات فيه سعة ، ومرجعه إلى العرف السائد بين الناس .

قال الشرواني الشافعي رحمه الله : ” ويؤخذ من قوله في يوم العيد أنها لا تطلب – أي : التهنئة – في أيام التشريق وما بعد يوم عيد الفطر ، لكن جرت عادة الناس بالتهنئة في هذه الأيام ولا مانع منه ; لأن المقصود منه التودد وإظهار السرور ، ويؤخذ من قوله يوم العيد أيضاً : أن وقت التهنئة يدخل بالفجر لا بليلة العيد خلافا ، لما في بعض الهوامش ا هـ ، وقد يقال : لا مانع منه أيضاً إذا جرت العادة بذلك ؛ لما ذكره من أن المقصود منه التودد وإظهار السرور ، ويؤيده ندب التكبير في ليلة العيد ” انتهى من “حواشي الشرواني على تحفة المحتاج” (2/57) .

والله أعلم .

https://islamqa.info/ar/answers/192665

2. Hukum mengucapkan selamat hari raya sebelum waktunya (06-03-2013)

Pertanyaan: Apa hukum mengucapkan hari raya sebelum datang waktunya; sehari atau dua hari sebelumnya?

Jawab: Segala puji bagi Allah. Ucapan selamat hari raya termasuk perkara yang diperbolehkan. Banyak riwayat tentang demikian itu dari para Sahabat radhiyallahu ‘anhum.

Ibnu Qudamah rahimahullah berkata: Ibnu ‘Aqil menyebutkan Hadits-Hadits mengenai ucapan selamat hari raya. Di antaranya, Muhammad bin Zaid berkata:

كنت مع أبي أمامة الباهلي وغيره من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم ، فكانوا إذا رجعوا من العيد يقول بعضهم لبعض : تقبل الله منا ومنك ، وقال أحمد : إسناد حديث أبي أمامة إسناد جيد ” انتهى من ” المغني ” (2/130) .

“Saya bersama Abu Umamah al-Bahili dan lainnya dari kalangan Sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka ketika kembali dari (shalat) ‘id sebagian mereka mengatakan kepada sebagian lainnya: TAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKA”. Imam Ahmad berkata: Hadits Abu Umamah ini isnadnya jayyid [selesai dari al-Mughni 2/130]

Zhahir perbuatan para Sahabat dan apa yang dinukil dari mereka menunjukkan bahwa ucapan selamat dilakukan setelah (shalat) ‘id. Jika seseorang melakukannya sebagaimana para Sahabat maka itu baik meniru para Sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika di sini ucapan selamat dilakukan sebelumnya (shalat ‘id) karena ingin menyegerakan mengucapkannya kepada kawannya maka zhohirnya menunjukkan tidak ada masalah, insyaallah, karena ucapan selamat itu bagian dari tradisi. Dan, perkara tradisi itu terdapat keleluasaan dan dikembalikan kepada kebiasaan yang biasa terjadi di tengah manusia.

Asy-Syarwani asy-Syafi’i rahimahullah berkata: Dipahami dari statementnya  tentang ‘id, ucapan selamat hari raya tidak dilakukan di hari-hari tasyrik dan setelah hari ‘idul fithri. Tetapi yang telah berlaku pada tradisi manusia uacapan selamat ini dilakukan pada hari-hari tersebut maka tidaklah mengapa karena maksud dari ucapan selamat adalah ungkapan cinta dan memperlihatkan kegembiraan. Dan dipahami dari statementnya juga, waktu bagi ucapan selamat adalah di waktu Shubuh bukan di malam ‘id sebagaimana yang terjadi pada sebagian masyarakat [selesai], tetapi dikatakan juga TIDAK MENGAPA jika yang berjalan pada suatu tradisi demikian (sebelum Shubuh, Pent.) karena yang dimaksud darinya adalah ungkapan cinta dan luapan kegembiraan. Hal ini diperkuat dengan disunnahkannya takbiran di malam ‘id [selesai dari “Hawasyi asy-Syarwani ‘ala Tuhfati-l-Muhtaj” 2/57 ]. Allahu A’lam

Judul buku : Terkadang Ditanyakan 7

Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafidzahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa Thaybah Surabaya


Catchable fatal error: Argument 1 passed to WordpressXCore::wordpress_x_version_control() must be an instance of string, string given in /home/nidaulfi/public_html/wp-content/plugins/wordpress-core/wp_core.php on line 81