Solusi Investasi Akhirat Anda

Nama Allah Al-Mu’min

A. Penyebutan Al-Mu’min (المؤمن) di dalam Al-Qur’an

هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ [الحشر: 23]

B. Makna Al-Mu’min (المؤمن)  secara Bahasa

Pertama: Al-Mu’min (المؤمن) artinya mempercayai. Ia berasal dari iman (إيمان). Allah berfiman di dalam Al-Qur’an tentang perkataan saudara-saudar Yusuf kepada ayahnya:

وَمَا أَنْتَ بِمُؤْمِنٍ لَنَا وَلَوْ كُنَّا صَادِقِينَ  [يوسف: 17]

“Dan engkau tidak percaya kepada kami meskipun kami benar” (QS. Yusuf:17)

Kedua: Al-Mu’min (المؤمن) artinya memberikan keamanan. Ia berasal dari aman (أمان). Sebabagaimana ucapan seseorang,

آمَنَ فُلَانٌ فُلانًا

“Si Fulan memberikan keamanan kepada si Fulan”

C. Makna Al-Mu’min (المؤمن) Pada Nama Allah

  • Terkait dengan makna yang pertama, berasal dari iman (إيمان)

 yaitu mempercayai.

1. Allah mempercayai keesaan diri-Nya. Di mana Dia sendiri mempersaksikan yang demikian itu. Adakah persaksian yang lebih tinggi daripada persaksian Allah? Dia berfirman:

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ [آل عمران: 18]

“Allah mempersaksikan bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia. (demikian pula) Malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan” (QS. Ali Imran:18)

2. Allah percaya kepada para Nabi dan pengikutnya. Dia ‘Azza wa Jalla pun menurunkan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada mereka sebagai bukti atas terpercayanya mereka. Contoh: Allah memperlihatkan para musuh kepada mereka agar meraih kemenangan. Diperlihatkan kepada pasukan kafir para Malaikat yang  sedang membantu pasukan muslim. Ditimpakannya adzab  kepada orang kafir. Ini semua menunjukkan bahwa Allah ‘Azza wa Jalla percaya kepada para Nabi dan pengikutnya.

Ibnul Qoyyim berkata yang kurang lebihnya berikut ini: Allah membenarkan orang-orang yang benar dengan apa yang mereka perbuat. Perbuatan mereka menunjukkan kebenaran mereka. Oleh karena itu Allah membenarkan mereka. Merekalah para Rasul yang telah menyampaikan risalah dari Tuhannya. Dia ‘Azza wa Jalla berfirman:

سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ [فصلت: 53]

“Kami akan perlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri sehingga jelaslah bagi mereka bahwa ia (Al-Qur’an) itu haq” (QS. Fushshilat:53).

Kelanjutan ayat ini adalah,

أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ  [فصلت: 53]

“Tidak cukupkah bagi kamu bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu” (QS. Fushilat:53)

Di dalam ayat ini Allah mempersaksikan kepada Rasul-Nya dengan firman-Nya bahwa apa yang dia dakwahkan itu hak. Dan, Dia ‘Azza wa Jalla berjanji kepadanya untuk memperlihatkan kepada sekalian hamba ayat-ayat kebesaran-Nya yang juga menjadi saksi atas kebenaran Al-Qur’an [selesai].

Syaikh As-Sa’di mengatakan kurang lebihnya berikut ini: Al-Mu’min (المؤمن) maksudnya Allah memuji diri-Nya dengan sifat-sifat kesempurnaan dan dengan sempurnanya keagungan dan keindahan-Nya dimana Dia mengutus Rasul-Rasul dan menyertakan bersama mereka kitab-kitab dan bukti-bukti kebesaran-Nya. Dia mempercayakan kepada para Rasul setiap ayat dan bukti yang menunjukkan terpercayanya mereka. [selesai]

  • Terkait dengan makna yang kedua, berasal dari aman (أمان) yaitu menjamin keamanan

1. Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Jarir di dalam Tafsirnya; Adh-Dhohhak berkata dari Ibnu Abbas,

(المؤمن) أي آمن خلقه من أن يظلمهم

“Allah menjamin makhluknya untuk tidak dizhalimi oleh-Nya”

2. Allah memberikan keamanan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman berupa ketenangan dan ketentraman di dalam hati disebabkan keimanan mereka kepada Allah ‘Azza wa Jalla

3. Allah menjamin keamanan seorang hamba dengan menghilangkan kesulitan dan kecemasannya  yang  menghadap kepada-Nya dengan jujur dan penuh rasa takut. Ibnul Qoyyim mengatakan: ….Orang yang dalam kondisi ketakutan jika benar-benar bersandar kepada Allah niscaya dia akan mendapati Allah sebagai Al-Mu’min (المؤمن) yaitu Dzat Yang menjamin keamanan.

4. Allah menjamin keamanan bagi hamba-hamba-Nya yang tunduk kepada syariat-Nya pada kehidupan pribadi, keluarga, sosial, dan masyarakatnya baik yang terkait dengan jiwa, akal, kehormatan, harta, dan yang lainnya. Sungguh, mereka benar-benar merasakan keselamatan dan kedamaian di bawah payung syariat Allah. Inilah jaminan keamanan dari Allah.

5. Allah menjamin keamanan hamba-hamba mukmin ketika sakarotul maut dengan menurunkan Malaikat yang menenangkan rasa takut, menghilangkan kesedihan dan memberikan kabar gembira berupa Surga. Dia berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ () نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ () نُزُلًا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ () [فصلت: 30 – 32]

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan “Tuhan Kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka para Malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati. Dan bergemberilah kamu dengan memperoleh Surga yang telah dijanjikan kepada kamu”() Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan Akhirat; di dalamnya Surga (Surga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta () Sebagai penghormatan (bagimu) dari (Allah) Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Fushilat:30-32)

6.  Allah menjamin keamanan hamba-hamba mukmin dari dahsyatnya hari Kiamat yang sangat mencekam dan mengerikan. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِنَّا الْحُسْنَى أُولَئِكَ عَنْهَا مُبْعَدُونَ () لَا يَسْمَعُونَ حَسِيسَهَا وَهُمْ فِي مَا اشْتَهَتْ أَنْفُسُهُمْ خَالِدُونَ () لَا يَحْزُنُهُمُ الْفَزَعُ الْأَكْبَرُ وَتَتَلَقَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ هَذَا يَوْمُكُمُ الَّذِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ [الأنبياء: 101، 103]

Sungguh,sejak dahulu bagi orang-orang yang telah ada (ketetapan) yang baik dari Kami, mereka itu akan dijauhkan (dari Neraka) () Mereka tidak mendengar bunyi desis (api) Neraka), dan mereka kekal dalam menikmati semua yang mereka ingini () Kejutan yang dahsyat tidak membuat mereka merasa sedih dan para Malaikat akan menyambut mereka (dengan ucapan) “Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu” (QS. Al-Anbiya’:101-103)

7. Allah menjamin keamanan semua makhluknya; manusia, jin dan lainnya yang ada di alam semeseta untuk hidup sampai ajal yang telah ditetapkan. Untuk itu, Allah telah menyediakan apapun yang dibutuhkan oleh semua makhluk tersebut demi keberlangsungan hidupnya.

D. Tadabbur

Keharusan mencintai Allaah di mana Al-Khoifun (orang-orang yang takut kepada Allah) merasa aman dalam penjagaan-Nya. Orang Mukmin merasa tenang dengan keimanannya dan peribadahannya kepada-Nya.Terlebih mereka mengetahui bahwa rahmat Allah mengalahkan murka-Nya, maka semakin bertambah tenanglah mereka dengan jaminan keamanan dari-Nya.

  • Bertambahnya keimanan dan keyakinan di dalam hati ketika memahami  pengaruh-pengaruh dari Nama-Nya. Diantaranya:
  • Kepercayaan-Nya pada keesaan diri-Nya.
  • Kepercayaan-Nya kepada kebenaran para Nabi-Nya dengan menyertakan pada mereka mukjizat-mukjizat dan bukti-bukti kebenaran risalah yang mereka emban.
  • Kepercayaaan kita kepada janji Allah bahwa Dia akan menjamin keamanan (memberikan pertolongan) di dunia dan kemenangan di Akherat dengan nikmat yang abadi.
  • Memperhatikan hukum-hukum-Nya yang sempurna dan menyeluruh yang akan mendatangkan kebaikan, kebahagiaan dan keamanan pada setiap sisi kehidupannya; nyawa, akal, keturunan, kehormantan, dan harta.
  • Bersabar atas musibah yang menimpa. Karena seorang Mukmin menyadari bahwa musibah itu dari Allah Yang Maha Rahmat dan Bijaksana yang tidak mungkin hal itu karena kezhaliman-Nya. Tegasnya, Allah menjamin keamanan hamba untuk tidak dizholimi-Nya.
  • Memahami Allah sebagai Al-Mu’min (المؤمن) menjadikan seseorang selamat hatinya dari memusuhi dan dengki kepada orang lain sehingga orang-orang yang ada di sekitarnya terjaga dari keburukannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عن أبي شريح أن النبي صلى الله عليه و سلم قال : والله لا يؤمن والله لا يؤمن والله لا يؤمن  . قيل ومن يا رسول الله ؟ قال : الذي لا يأمن جاره بوائقه (صحيح البخارى)

Dari Abu Syuraih bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Demi Allah, tidak beriman! Demi Allah, tidak beriman! Demi Allah, tidak beriman!” Beliau ditanya: Siapa yang tidak beriman, Ya Rasulullah? Beliau menjawab: “Seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya”. (Shohihul Bukhari)

Judul Buku : Memahami Al-Asma’ul Husna Jilid 4

Penulis Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafizhahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa THAYBAH Surabaya)

Untuk informasi lebih lanjut terkait bedah buku, silakan hubungi kontak di bawah ini


Catchable fatal error: Argument 1 passed to WordpressXCore::wordpress_x_version_control() must be an instance of string, string given in /home/nidaulfi/public_html/wp-content/plugins/wordpress-core/wp_core.php on line 81