Solusi Investasi Akhirat Anda

Hukum seorang suami menggauli istrinya setelah tahallul awal sebelum thowaf ifadhoh

حكم جماع الرجل أهله بعد التحلل الأول وقبل طواف الإفاضة

السؤال: هذه رسالة من السائل: أحمد فؤاد حسن مصري يعمل بجدة، يقول: أديت فريضة الحج مع زوجتي منذ عامين، وكان هذا الحج حج تطوع بالنسبة لنا سويًا، وقد أكملت أنا كافة المناسك كاملة، ولكن زوجتي أتاها الحيض بعد التحلل الأول أي: بعد الرمي والتقصير ولكن قبل طواف الإفاضة …

الشيخ: أعد أعد؟

السؤال: يقول: بعدما أكملت أنا كافة المناسك كاملة، زوجتي أتاها الحيض بعد التحلل الأول أي: بعد الرمي والتقصير وقبل طواف الإفاضة، وقد عدنا إلى دارنا، وبعد أن تطهرت جامعتها ثم ذهبنا وأكملت طواف الإفاضة، فما حكم ذلك: هل حجها صحيح؟ وهل عليها كفارة؟ وهل يجب علي أنا زوجها كفارة باعتباري المتسبب في فساد حجها أفيدونا بارك الله فيكم؟ 

الجواب: الحج صحيح؛ لأنها قد أدت ما يحصل به التحلل الأول، قد رمت وقصرت، فحصل لها التحلل الأول فحجها صحيح والحمد لله، ولكنك أخطأت في جماعها قبل أن تطوف، فعليك التوبة إلى الله من ذلك من كونك أقدمت على أمر محرم؛ لأنه لا يجوز لك أن تجامعها إلا بعد التحلل الثاني بالرمي والتقصير والطواف، وأنت لم تفعل ذلك بل جامعتها قبل الطواف، فعليك التوبة إلى الله من ذلك، وعليها ذبيحة؛ شاة تذبح في مكة؛ لأجل ما فعلت من المحظور وهو كونها وافقت على جماعها قبل أن تطوف، فعليها التوبة إلى الله أيضًا، وعليها ذبيحة تذبح في مكة للفقراء والمساكين في أي وقت كان، وإذا سلمت عنها القيمة يكون ذلك أولى وأحوط؛ لأنك أنت الذي تسببت في هذا الأمر. نعم.

المقدم: جزاكم الله خير.

https://binbaz.org.sa/fatwas/7999/

Hukum seorang suami menggauli istrinya setelah tahallul awal sebelum thowaf ifadhoh

Pertanyaan: Surat ini dari seorang penanya, Ahmad Fuad Hasan Mishry yang sedang bekerja di Jeddah. Dia mengatakan: Saya sudah menunaikan haji bersama istriku sejak dua tahun yang lalu. Haji ini bagi kami sebagai haji yang sunnah saja (mereka sudah berhaji sebelumnya, Pent.). Saya telah menyelesaikan seluruh rangkaian ritual haji secara sempurna tapi istriku datang bulan setelah tahallul pertama. Yaitu setelah melempar jumroh aqobah dan memendekkan rambut, tapi belum thowaf ifadhoh.

Syaikh: Ulangi…. Ulangi!!

Penanya: Setelah saya menyelesaikan seluruh rangkaian ritual haji secara sempurna tapi istriku datang bulan setelah tahallul pertama. Yaitu setelah melempar jumroh aqobah dan memendekkan rambut, tapi belum thowaf ifadhoh. Kami pulang ke rumah kami. Setelah dia suci, saya menggaulinya lalu kami berangkat lagi dan dia menyempurnakannya, melakukan thowaf ifadhoh. Bagaimana hukum yang demikian itu? Apakah hajinya sah? Apakah dia wajib bayar kaffarah? Apakah saya suaminya juga bayar kaffaroh karena sebagai penyebab rusaknya haji istri? Mohon penjelasannya. Barakallahu fikum.

Jawab: Hajinya sah. Karena dia telah melakukan ritual-ritual hingga tahallul awal; lempar jumroh dan  memendekkan rambut, maka hajinya sah. Alhamdulillah. Namun, Anda keliru dengan menggaulinya sebelum dia melakukan thowaf ifadhoh. Anda harus bertaubat kepada Allah Ta’ala dari perbuatan haram yang Anda lakukan. Anda belum boleh menggaulinya hingga dia sudah tahallul tsani dengan melempar jumroh, memendekkan rambut dan thowaf ifadhoh. Anda tidak memperhatikan hal itu malah menggaulinya sebelum thowaf. Dia harus taubat kepada Allah Ta’ala juga dan terkena dam dengan menyembelih binatang di Makkah lalu dibagikan kepada fakir dan miskin kapan saja. Jika Anda yang menanggung biayanya maka lebih baik dan lebih hati-hati karena Andalah  penyebab terjadinya pelanggaran ini. Na’am.

Penanya: jazakumullahu khairan

Judul buku : Terkadang Ditanyakan 9

Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafidzahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa Thaybah Surabaya)