Islam tidak membeda-bedakan manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Pejabat atau rakyat, kaya atau miskin, kulit putih atau kulit hitam, orang merdeka atau budak, cantik atau tidak cantik semuanya di hadapan Allah sama saja. Yang membedakan hanyalah takwanya. Allah ‘azza wa jalla berfirman:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ (الحجرات: 13)
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah siapa yang paling bertakwa di antara kalian” (Qs. al-Hujurat: 13)
وَلَا تَطْرُدِ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ مَا عَلَيْكَ مِنْ حِسَابِهِمْ مِنْ شَيْءٍ وَمَا مِنْ حِسَابِكَ عَلَيْهِمْ مِنْ شَيْءٍ فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُونَ مِنَ الظَّالِمِينَ (الأنعام: 52)
“Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaanNya. Kamu tidak memikul tanggungjawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggungjawab sediktpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu hendak mengusir mereka, sehingga kamu termasuk orang-orang yang zhalim” (QS. al-An’am: 52)
Disebutkan dalam tafsir at-Thabari, Ibnu Mas’ud berkata tentang sebab turunnya ayat ini: Beberapa pemuka Quraisy melewati Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sedang bersama beberapa sahabat miskin; Shuhaib, ‘Ammar, Bilal, Khobbab dan yang lainnya. Mereka berkata kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, Hai Muhammad ! Apakah kamu rela berkumpul bersama orang-orang lemah? Apakah mereka diberi karunia oleh Allah sebagaimana kami? Mustahil kami akan mau menjadi pengikut mereka. Hai Muhammad! Usir mereka, nanti kami mau mengikutimu. Kemudian turunlah ayat ini yang menjelaskan bahwa kedudukan manusia dihadapan Allah adalah sama.
Dengan ajaran yang mulia ini, kehidupan kaum muslimin adalah kehidupan yang sangat indah. Tidak akan terjadi kesewenang-wenangan oleh pejabat, penghinaan oleh orang kaya, sikap sombong kepada budak, ras kulit hitam,dan wanita tak cantik. Mereka menyadari sepenuhnya bahwa kelebihan yang mereka dapatkan tidak akan meninggikan derajat di hadapan Allah bahkan bisa menjerumuskan, merendahkan dan menghinakannya jika disalahgunakan. Akibatnya mereka berhati-hati terhadap orang lain yang tidak memiliki kelebihan seperti mereka. Dampak positif pun sangat dirasakan di tengah- tengah kehidupan mereka, di mana mereka saling menghormati dan menyayangi, menunaikan hak dan menjaga amanah, memperhatikan dan peduli.
Judul buku : MENGAPA SAYA BERAGAMA ISLAM?
Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafidzahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa Thaybah Surabaya