Solusi Investasi Akhirat Anda

Tarbiyah – 11 Kiat Mendidik Anak #part8 (Memberi Balasan Perilaku Baik)

Selain bersegera mengarahkan sebagaimana pada poin ke-7, Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam juga bersegera memberi balasan atas perilaku yang baik. Inilah keseimbangan. Misalnya,  balasan beliau kepada Ibnu Abas saat masih kecil berupa doa ketika bermalam di rumah beliau,

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ الْخَلَاءَ فَوَضَعْتُ لَهُ وَضُوءًا قَالَ مَنْ وَضَعَ هَذَا فَأُخْبِرَ فَقَالَ اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّينِ (رواه البخاري)

“Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, dia mengatakan: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki tempat buang hajat, maka saya menyiapkan air wudhu untuk beliau. Beliau bertanya: Siapa yang menyiapkan ini? Beliaupun dikasih tahu, lalu beliau mendoakan: Ya Allah, pahamkanlah dia dalam masalah agama” (HR. Bukhari)

Dukungan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada perilaku baik Ja’far bin Abi Thalib:

أَشْبَهْتَ خَلْقِي وَخُلُقِي (رواه البخاري)

“Fisik dan akhlakmu mirip denganku(HR. Bukhari)

Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat perilaku baik  Muadz bin Jabal yang masih remaja dalam menerapkan sunnah dan sering duduk bersama beliau:

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ :أَخَذَ بِيَدِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي لَأُحِبُّكَ يَا مُعَاذُ فَقُلْتُ وَأَنَا أُحِبُّكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ (رواه النسائي)

“Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, dia mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang tanganku lalu mengatakan: Sungguh aku mencintaimu wahai Mu’adz. Saya merespon: Demikian juga saya mencintaimu wahai Rasulullah” (HR. An-Nasa’i)

Memberi apresiasi atas perilaku baik anak bisa berupa sesuatu yang sifatnya materi dan immateri. Bersifat materi, bisa apa saja yang berkesan bagi anak, seperti piala, rekreasi, perlengkapan sekolah, permainan edukatif, makanan, minuman dan lain-lain. Bersifat immateri, bisa apa saja yang memotivasi anak untuk terus berbuat baik, seperti pujian, doa, dukungan dan lain-lain.

Dari sini, kita bisa mengambil pelajaran bahwa kalau kita mengadakan suatu perlombaan hendaknya semua peserta diberi hadiah jangan hanya juara satu sampai tiga saja, tetapi semuanya. Mereka yang kalah juga telah berusaha tampil sebaik mungkin. Maka, berilah apresiasi sehingga merasa dihargai yang dampak berikutnya mereka akan tetap termovitasi dengan prestasi dan kebaikan-kebaikan. Hadiah antara yang juara dan tidak juara tentu harus dibedakan. Karena kalau tidak dibedakan, maka yang juara tidak merasa tersanjung dengan kemenangannya.

Bersambung…