Solusi Investasi Akhirat Anda

shalat istikharah

mohon maaf tanya tentang jodoh/ istikharah ustadz.saya sudah lama kenal dengan seorang akhwat sejak SMA dulu. Cuma kenal tidak sampai pacaran.Niat hati ini ingin meminang dia, tapi saya pengen nge istikharahi dia ustadz, tapi sampai sekarang sepertinya jawaban itu masihbelum ada.apa saya yang kurang paham akan jawaban Allah yang sudah ngasi tapi saya belum mengerti atau saya harus terus istikharah? sampai kapan batas waktu istikharah nya ustadz?

 

Jawab: Barakallahu fikum. Istikhoroh artinya meminta dipilihkan. Kepada siapa meminta dipilihkan atas suatu pilihan yang sedang dihadapi? Tentu kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan kepada orang shalih yang dikenal keilmuannya. Ulama berbeda pendapatsiapakah yang didahulukan di dalam meminta pertimbangan,  kepada Allah terlebih dulu atau kepada ulama? Syaikh Utsaimin me-rajihkan (menguatkan) kepada Allah terlebih dahulu baru kemudian kepada ulama berdasarkan Hadits,

 

عَنْجَابِرِبْنِعَبْدِاللَّهِ – رضىاللهعنهما – قَالَكَانَرَسُولُاللَّهِ – صلىاللهعليهوسلم – يُعَلِّمُنَاالاِسْتِخَارَةَفِىالأُمُورِكَمَايُعَلِّمُنَاالسُّورَةَمِنَالْقُرْآنِيَقُولُ « إِذَاهَمَّأَحَدُكُمْبِالأَمْرِفَلْيَرْكَعْرَكْعَتَيْنِمِنْغَيْرِالْفَرِيضَةِثُمَّلِيَقُلِاللَّهُمَّإِنِّىأَسْتَخِيرُكَبِعِلْمِكَوَأَسْتَقْدِرُكَبِقُدْرَتِكَ،وَأَسْأَلُكَمِنْفَضْلِكَالْعَظِيمِ،فَإِنَّكَتَقْدِرُوَلاَأَقْدِرُوَتَعْلَمُوَلاَأَعْلَمُوَأَنْتَعَلاَّمُالْغُيُوبِ،اللَّهُمَّإِنْكُنْتَتَعْلَمُأَنَّهَذَاالأَمْرَخَيْرٌلِىفِىدِينِىوَمَعَاشِىوَعَاقِبَةِأَمْرِى – أَوْقَالَعَاجِلِأَمْرِىوَآجِلِهِ – فَاقْدُرْهُلِىوَيَسِّرْهُلِىثُمَّبَارِكْلِىفِيهِ،وَإِنْكُنْتَتَعْلَمُأَنَّهَذَاالأَمْرَشَرٌّلِىفِىدِينِىوَمَعَاشِىوَعَاقِبَةِأَمْرِى – أَوْقَالَفِىعَاجِلِأَمْرِىوَآجِلِهِ – فَاصْرِفْهُعَنِّىوَاصْرِفْنِىعَنْهُ،وَاقْدُرْلِىالْخَيْرَحَيْثُكَانَثُمَّأَرْضِنِى – قَالَ – وَيُسَمِّىحَاجَتَهُ (رواه البخارى)

“Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma. Dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajari para sahabatnya untuk shalat istikharah dalam setiap urusan, sebagaimana beliau mengajari surat dari Alquran. Beliau bersabda, “Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua rakaat selain shalat fardhu, kemudian hendaklah ia berdoa:

Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (sebut nama urusan tersebut) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.

Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku (atau jelek bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya dan jadikanlah aku ridha dengannya. Kemudian dia menyebut keinginanya” (HR. Bukhari)

Disebutkan dalam Hadits, “Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua rakaat selain shalat fardhu, kemudian hendaklah ia berdoa”.

Inilah yang menunjukkan bahwa meminta dipilihkan oleh Allah lebih didahulukan. Jika sudah diulang hingga 3x tetapi belum juga tampak jawabannya, maka meminta dipilihkan atau meminta pertimbangan kepada orang shalih. Saya katakan diulang sebanyak 3x karena merupakan kebiasaan Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam kalau berdoa sebanyak 3x. Allahu A’lam
(Muhammad Nur Yasin)


Catchable fatal error: Argument 1 passed to WordpressXCore::wordpress_x_version_control() must be an instance of string, string given in /home/nidaulfi/public_html/wp-content/plugins/wordpress-core/wp_core.php on line 81