Perhatikan Ayat Berikut Ini:
إِنَّا وَجَدۡنَـٰهُ صَابِرࣰاۚ نَّعۡمَ ٱلۡعَبۡدُ إِنَّهُۥۤ أَوَّابࣱ
“Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat ta’at (kepada Rabb-nya)” (QS. Shaad ayat: 44)
Imam Ibnul Qoyyim رَحِمَهُ اللهُ berkata:
فأطلق عليه (نعم العبد) بكونه وجده صابرا , وهذا يدل على أن من لم يصبر إذا أبتلي فإنه بئس العبد
“Penyebutan kata (sebaik-baik hamba) pada ayat di atas disebabkan karena keadaannya dan kesungguhannya dalam kesabaran saat ditimpa penyakit.
Hal ini menujukkan (pemahaman sebaliknya), bahwa siapa saja yang tidak sabar saat ditimpa musibah maka dia adalah sejelek-jelek hamba”.
‘Uddatush Shobirin hal: 134
Judul buku : Kumpulan Mutiara Fihrah Jilid 1
Penulis : Ananda Ridho Gusti, S.Pd.I. Hafizhahullah