Solusi Investasi Akhirat Anda

Hukum menjual rumah kepada seseorang yang akan membelinya dengan uang riba

(https://islamqa.info/ar/answers/99366/)

Teks Arab

هل يبيع منزله لمن يعلم أنه سيشتريه بقرض ربوي؟
السؤال: لدى صديقي منزل يريد بيعه وقد يسر الله له المشتري إلا أن هذا الأخير يريد أن يستلف مبلغاً من بنك ربوي ( غير إسلامي ) حتى يسدد المبلغ المطلوب . فهل يجوز لصاحبي أن يبيع له البيت علماً أنه يعلم أن المشتري ذهب إلى البنك الربوي بغرض السلف وتسديد المبلغ وبالتالي استلام البيت . وهل هذا يدخل في التعاون على الإثم والعدوان ؟ أم أن الحرام لا يتعلق بذمة البائع
الجواب: الحمد لله
يجوز لصديقك أن يبيع منزله لمن تقدم لشرائه ، ولو كان المشتري سيحصل على المال من الاقتراض بالربا ؛ لأن الحرام هنا متعلق بالمقترض ، والقرض بشرط الربا وإن كان محرما إلا أنه يفيد الملك في مذهب الحنفية والحنابلة وقول للشافعية ، أي أن المقترض بالربا يملك المال الذي اقترضه ، وعليه فيصح أن يشتري به ما شاء ، مع إثم الربا
وينظر : “المنفعة في القرض” لعبد الله بن محمد العمراني، ص 245- 254
وينبغي لصديقك أن ينصح المشتري ، ويبين له حرمة التعامل بالربا قرضا أو إقراضا ، وما جاء فيه من الوعيد الشديد
وقد يجد المشتري سبيلا مباحا لشراء البيت ، وذلك عن طريق المرابحة ، وهي أن يشتري البنك أو أي شخص أو جهة البيت نقداً ، ثم يبيعه عليه بثمن مقسط أعلى .والله أعلم

Terjemahan teks Arab

Pertanyaan: Teman saya punya rumah yang akan dijual. Allah ta’ala telah memudahkan calon pembelinya, tetapi dia akan berhutang ke bank ribawi (tidak syar’i) agar bisa memenuhi nominal yang dibutuhkan. Apakah boleh bagi temanku untuk menjual rumahnya kepadanya di mana dia mengetahui calon pembelinya pergi ke bank ribawi untuk berhutang demi memenuhi nominal uang yang dibutuhkan lalu digunakan untuk membeli rumah. Apakah ini masuk dalam katogori “ta’awun ‘alal itsm wal ‘udwani”? Ataukah tindakan haram tersebut tidak berhubungan dengan penjual?
Jawab: Ahamdulillah. Boleh bagi teman Anda untuk menjual rumahnya kepada orang tersebut yang akan membelinya meskipun dia mendapatkannya dengan cara riba. Karena keharaman di sini hanya terkait dengan orang yang berhutang (ke bank ribawi tersebut). Meskipun berhutang dengan cara ribawi hukumnya haram, tetapi sah untuk dimilikinya. Ini menurut madzhab Hanafi, Hambali dan sebagian pendapat ulama Syafi’i. Artinya orang yang berhutang ribawi tersebut berhak untuk memiliki uang yang dihutangnya itu. Selanjutnya dengan uang tersebut dia leluasa untuk untuk membeli apapun yang dikehendakinya dengan menganggung dosa riba
Lihat: “Al-Manfa’ah fi al-Qordh” karya Abdullah bin Muhammad al-‘Umroni hal. 245-254.
Seyogyanya teman Anda menasehati pembeli. Jelaskanlah kepadanya mengenai haramnya transaksi ribawi baik pinjam atau meminjami. Terangkan mengeanai ancamannya dalam syariat.
Untuk membeli rumah, dia bisa saja melakukan cara yang diperbolehkan yaitu system murobahah. Mekanismenya: Bank atau seseorang membeli rumah dengan cara cash, lalu dijual kepadanya dengan cara diangsur dengan harga yang lebih tinggi. Allahu a’lam.

Judul buku : Terkadang Ditanyakan 21

Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafidzahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa Thaybah Surabaya)