Solusi Investasi Akhirat Anda

Bagaimanakah mengkompromikan dua kelompok ayat al-Qur’an yang zhahirnya kontradiktif?

Pada kelompok ayat-ayat di artikel sebelumnya dipahami bahwa manusia sedikitpun tidak memiliki kehendak dan kemampuan. Semua yang terjadi adalah dikehendaki dan diciptakan oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Sementara pada poin (D) keempat ayat al-Qur’an itu menunjukkan bahwa manusia juga memiliki kehendak dan kemampuan. Apakah kedua kelompok ayatayat tersebut bertentangan?
Perlu ditegaskan terlebih dahulu bahwa tidak mungkin ada ayat-ayat Al-Qur’an yang bertentangan. Karena Allah bersifat dengan segala sifat kesempurnaan, maka tidak
mungkin ada kekeliruan, kesalahan atau lupa. Kedua kelompok ayat yang zhahirnya
kontradiktif itu bisa dipahami sebaik-baiknya dengan melihat ayat yang merupakan titik
temunya, yaitu dua ayat berikut ini

وَمَا تَشَآءُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ

“Dan kamu tidak dapat menghendaki kecuali jika dikehendaki oleh Allah, Tuhan semesta alam” (QS. At-Takwir: 29)

Ayat ini menunjukkan bahwa:
a. Kehendak manusia berada di bawah kehendak Allah ‘Azza wa Jalla
b. Tidaklah manusia berkehendak melainkan karena Allah menjadikannya bisa
berkehendak.Kalau Allah ‘Azza wa Jalla tidak menjadikannya berkehendak niscaya
manusia tidak pernah bisa berkehendak

قَالُوا۟ لَا طَاقَةَ لَنَا ٱلْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِۦ ۚ قَالَ ٱلَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلَٰقُوا۟ ٱللَّهِ كَم مِّن فِئَةٍۢ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةًۭ كَثِيرَةًۢ بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

“Mereka berkata: Kami tidak kuat lagi pada hari ini untuk menghadapi Jalut dan balatentaranya. Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata: Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqoroh: 249)

Ayat ini menunjukkan bahwa:
a. Kemampuan manusia berada di bawah kemampuan Allah
b. Tidaklah manusia berbuat melainkan karena Allah menjadikannya mampu berbuat. Kalau Allah tidak menjadikannya mampu berbuat niscaya manusia tidak pernah bisa berbuat apapun.

Adalah keliru orang yang berpandangan
bahwa Allah lah yang berkehendak dan
berbuat, sementara manusia tidak sama
sekali.

Judul buku : Memahami Takdir

Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafidzahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa Thaybah Surabaya)