Solusi Investasi Akhirat Anda

Ada dua macam kehendak Allah

  1. Kehendak Kauniyyah
    Adalah kehendak yang terkait dengan hukum kausalitas (hubungan sebab akibat)
  2. Kehendak Syar’iyyah
    Adalah kehendak yang berkaitan dengan meraih pahala dan menghindari dosa

Kita sudah mengetahui dari pembahasan di atas bahwa segala apa pun; yang baik dan buruk tidaklah terjadi melainkan dengan kehendak Allah . Mari kita pahami baik-baik.

  1. Apakah orang merampok dengan kehendak Allah? Ya
  2. Apakah orang mencuri dengan kehendak Allah? Ya
  3. Apakah orang berinfak dengan kehendak Allah? Ya
  4. Apakah orang berdakwah dengan kehendak Allah? Ya
  5. Apakah orang berzina dengan kehendak Allah? Ya
  6. Apakah orang berbuat maksiat dengan kehendak Allah? Ya
  7. Apakah anak yang birrul walidain dengan kehendak Allah? Ya
  8. Apakah anak durhaka kepada orang tuanya dengan kehendak Allah? Ya

Jika orang berbuat keburukan dengan
kehendak Allah, lalu, kenapa Allah
memasukkannya ke dalam Neraka?
Bukankah ini kezhaliman….Tunggu dulu,
Anda jangan terburu-buru….

Allah ‘Azza wa Jalla tidak pernah berbuat dzalim dan tidak pernah menghendaki kezhaliman bagi hamba-Nya. Dia ‘Azza wa Jalla tegaskan,

“Dari Abu Dzar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam meriwayatkan (firman) dari Allah Tabaroka wa Ta’ala. Dia berfirman: “Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku haramkan
kezhaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikannya haram bagi kalian maka janganlah saling menzhalimi” (HR. Muslim)

وَمَا ٱللَّهُ يُرِيدُ ظُلْمًۭا لِّلْعِبَادِ

“Dan Allah tidak menghendaki kezaliman bagi hamba-hamba-Nya” (QS. Ghafir:31)

Pahamilah baik-baik tentang pembagian
kehendak (kauniyyah dan syar’iyyah)

Orang merampok, mencuri, berzina, berbuat maksiat, durhaka kepada orang tua dan lain-lain adalah dengan kehendak Allah yang sifatnya kauniyyah bukan syar’iyyah. Artinya Allah lah yang yang menjadikan manusia bisa berkehendak. tinggal manusia itu sendiri menggunakan kehendak tersebut untuk apa?
Jadi, siapa yang mewujudkan kejahatan? Jelas, manusia yang mewujudkannya. Maka, wajar jika manusia yang dimintai pertanggungjawaban dan menanggung resiko dosa. Bukan Allah yang menanggungnya. Karena secara syar’iyyah Allah tidak pernah menghendaki hamba-hamba-Nya berbuat keburukan; merampok, mencuri, berzina, berbuat maksiat, durhaka kepada orang tua dan lain-lain. Allah tidak pernah menghendaki hamba-hamba-Nya masuk Neraka. Yang Dia ‘Azza wa Jalla kehendaki adalah agar semua manusia beragama Islam dan berbuat ketaatan lalu masuk Surga.

PENEGASAN: Perbuatan manusia; yang baik dan buruk seluruhnya dinisbatkan kepada kehendak Allah karena Allah lah yang menjadikan manusia berkehendak. Selebihnya manusia yang menggunakan kehendak tersebut, jika untuk kebaikan maka diberi pahala dan jika untuk keburukan maka diberi dosa.

Judul buku : Memahami Takdir

Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafidzahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa Thaybah Surabaya)


Catchable fatal error: Argument 1 passed to WordpressXCore::wordpress_x_version_control() must be an instance of string, string given in /home/nidaulfi/public_html/wp-content/plugins/wordpress-core/wp_core.php on line 81