Maaf di alqur’an atau hadits apa ada risalah tentang diharamkannya babi, anjing. Mohon petunjuknya. Dari 08585025xxxx
Bismillah wal hamdulillah wa-sh-shalatu wa-s-salamu ‘ala Rasulillah.
Untuk babi, disebutkan di dalam Al-Qur’an dan Hadits. Misalnya:
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ (البقرة: 173)
“Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla mengharamkan atas kalian bangkai, darah, daging babi…..(QS. Al-Baqarah: 173)
عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَنْ لَعِبَ بِالنَّرْدَشِيرِ فَكَأَنَّمَا صَبَغَ يَدَهُ فِى لَحْمِ خِنْزِيرٍ وَدَمِهِ (رواه مسلم)
“Dari Sulaiman bin Buraidah dari ayahnya bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa bermain dadu, maka seakan-akan dia mencelupkan tangannya ke dalam daging babi dan darahnya”. (HR. Muslim)
Untuk anjing di dalam Hadits saja tidak disebutkan dalam Al-Qur’an.
عن أبي طلحة أنه يقول : سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول : لا تدخل الملائكة بيتا فيه كلب ولا صورة تماثيل (رواه البخاري)
“Dari Abu Tholhah, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang terdapat anjing dan gambar-gambar (bernyawa)” (HR. Bukhari)
Perlu saya sampaikan, jangan sampai kita terjerumus ke dalam kaedah sesat yang dihembuskan oleh kelompok sesat bahwa perkara halal dan haram cukuplah dengan al-Qur’an saja tidak perlu Hadits. Ketahuilah, Allah ‘Azza wa Jalla menyatakan di dalam al-Qur’an bahwa fungsi kerasulan Muhammad dengan Haditsnya adalah untuk menjelaskan Al-Qur’an di mana di dalamnya banyak perkara yang masih yang masih bersifat ‘aam dan perlu di takhsish, mujmal dan perlu di tafshil, muthlaq dan perlu di taqyid oleh Hadits.
وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ [النحل: 44]
“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur’an agar kamu menerangkan kepada ummat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan” (QS. An-Nahl: 44)
(Ustadz Muhammad Nur Yasin)