Assalamu’alaikum Pak Ustadz, saya mencari dalil tentang puasa Rajab tapi kok gak ketemu. Apakah ada dalil yang shahih soalnya di tempat saya banyak yang puasa Rajab. Trimakasih. Jazakumullah khairan. Wassalamu’alaikum.
Wa’alaikumsalam wa rahmatullah. Ahlan wa sahlan di majalah FITHRAH.
Untuk menjawab pertanyaan ini, kami nukilkan beberapa riwayat dengan tahqiqnya:
إن في الجنة نهرا يقال له : رجب ( ماؤه أشد بياضا من اللبن وأحلى من العسل ) من صام من رجب يوما واحدا سقاه الله من ذلك النهر (السلسلة الضعيفة – الشيخ الألباني: قال: باطل)
“Sesungguhnya di dalam Surga terdapat sungai yang dikatakan dengan sebutan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu, barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab maka Allah akan memberinya minum dari sungai tersebut” (Assilsilah adh-Dho’ifah, Syaikh Al-Albany mengatakan: Hadits ini bathil)
رجب شهر عظيم يضاعف الله فيه الحسنات فمن صام يوما من رجب فكأنما صام سنة ومن صام منه سبعة أيام غلقت عنه سبعة أبواب جهنم ومن صام منه ثمانية أيام فتحت له ثمانية أبواب الجنة ومن صام منه عشرة أيام لم يسأل الله شيئا إلا أعطاه إياه ومن صام منه خمسة عشر يوما نادى مناد في السماء : قد غفر لك ما مضى فاستأنف العمل ومن زاد زاده الله عز وجل . وفي رجب حمل الله نوحا في السفينة فصام رجب وأمر من معه أن يصوموا فجرت بهم السفينة ستة أشهر آخر ذلك يوم عاشوراء أهبط على الجودي فصام نوح ومن معه والوحش شكرا لله عز وجل …. (السلسلة الضعيفة – الشيخ الألباني: قال: موضوع)
“Rajab adalah bulan agung, Allah melipatgandakan kebaikan-kebaikan di dalamnya. Barangsiapa puasa sehari dari bulan Rajab maka seakan-akan dia berpuasa satu tahun. Barangsiapa berpuasa tujuh hari maka ditutup baginya tujuh pintu Jahannam. Barangsiapa berpuasa delapan hari maka dibukakan baginya delapan pintu Surga. Barangsiapa berpuasa sepuluh hari maka tidaklah dia meminta sesuatu kepada Allah kecuali Allah pasti memberinya. Barangsiapa puasa limabelas hari maka ada penyeru yang menyeru dari langit: Sungguh Allah telah mengampuni bagimu apa (dosa) yang telah berlalu, maka dimulailah amalan, Barangsiapa yang menambah (hari puasa) maka Allah ‘Azza wa Jalla akan menambah pula (keutamaannya). Di bulan Rajab Allah membawa Nuh di atas kapal maka beliau pun berpuasa dan memerintahkan siapa saja yang bersamanya untuk berpuasa maka kapalpun berjalan selama enam bulan yang berakhir di hari ‘Asyura dan mendarat di atas gunung Judiy, akhirnya Nabi Nuh dan siapa yang bersamanya juga binatang berpuasa sebagai bentuk syukur kepada Allah ‘Azza wa Jalla….” (Assilsilah adh-Dho’ifah, Syaikh Al-Albany mengatakan: Hadits ini palsu)
صوم أول يوم من رجب كفارة ثلاث سنين و الثاني كفارة سنتين و الثالث كفارة سنة ثم كل يوم شهرا
) صحيح وضعيف الجامع الصغير – الشيخ الألباني: قال: ضعيف)
“Berpuasa pada hari pertama bulan Rajab sebagai kaffarah (penebus dosa) selama tiga tahun, pada hari kedua sebagai kaffarah selama dua tahun, dan pada hari ketiga sebagai kaffarah selama setahun, kemudian setiap harinya sebagai kaffarah selama sebulan.” ( Shahih wa Dho’if al-Jami’I ash Shaghir – Syaikh Al-Albany mengatakan: Hadits ini lemah) Masih banyak riwayat lainnya bahwa riwayat-riwayat yang dijadikan sandaran sebagai dalil untuk puasa sunnah Rajab tidaklah kuat bahkan palsu. Dan, ingatlah semua yang merupakan sandaran syari’at semuanya haruslah kuat. Yang lemah apalagi palsu tidak boleh dijadikan sandaran/ dokumentasi.
(Ustadz Muhammad Nur Yasin)