Solusi Investasi Akhirat Anda

Akhlak Para Sahabat Nabi Secara Umum

Saya nukilkan akhlak para Sahabat secara umum dari kitab AKHLAQU –S-SALAFISH –SH-SHOLIH MIN KITAB TANBIHI-L- MUGHTARRIN karya Muhammad bin ‘Ulwi Al-Idrus cetakan tahun 1431 H/2010 M. Akhlak yang dimaksud di sini adalah akhlak keduanya; muamalah dengan Allah dan muamalah sesama manusia.

  1. Istiqomah di dalam bersandar kepada Al-Qur’an dan Hadits sebagai butuhnya orang yang terkena sengatan terik matahari kepada tempat yang teduh
  2. Menselaraskan setiap ucapan dan perbuatannya kepada Al-Qur’an dan Hadits dan ‘urf yang baik (yang tidak bertentangan dengan syariat)
  3. Senantiasa menyerahkan seluruh urusan dirinya, keluarganya dan orang-orang di sekitarnya kepada Allah ‘Azza wa Jalla
  4. Senantiasa mengupayakan keikhlasan dalam berilmu dan beramal, karena khawatir untuk terjerumus ke dalam riya
  5. Meng-hajr (memboikot) seseorang yang bolak-balik mendekati penguasa tanpa suatu keperluan yang mendesak atau suatu kemaslahatan ummat. (Hal ini bisa berpotensi menjadikannya sebagai penjilat, Pent.)
  6. Senantiasa mengantisipasi sifat nifak yang bisa terjadi pada setiap perbuatan baik yang tampak ataupun tersembunyi
  7.  Bersabar atas kezhaliman penguasa
  8. Senantiasa menolong agama Allah dan murka jika syariat-Nya dilanggar.
  9. Sedikit tertawa dan tidak berbangga-banggaan dengan dunia
  10. Memandang kematian lebih baik daripada hidup tapi terus-menerus berkubang dengan dosa
  11. Terus-menerus mengingkatkan rasa khouf hingga akhir hayat
  12. Sangat takut terhadap adzab Allah atau suatu dosa yang seseorang terjerumus di dalamnya.
  13. Sangat menjaga kemuliaan kaum muslimin dan senantiasa berharap untuk kebaikan mereka
  14. Sabar atas perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh para istri terhadap diri  mereka
  15. Tidak meminta suatu jabatan kepemimpinan
  16. Semangat untuk saling menasehati sesama kaum muslimin
  17. Berperilaku dengan adab yang baik kepada yunior apalagi kepada senior. Juga kepada budak (siapapun yang dipandang sebagai orang rendahan, Pent.)
  18. Istiqomah dalam menunaikan qiyamullail baik di musim dingin ataupun musim panas
  19.  Tetap bergaul dengan orang-orang yang memusuhinya selama di tengah- tengah manusia secara umum dikenal sebagai orang baik
  20. Banyak bersyukur kepada Allah
  21. Komitmen dengan sunnah hingga ketika melamar wanita pun hanya melhat wajah dan kedua tangannya
  22. Berprilaku dengan sebaik-baiknya adab kepada siapapun yang pernah mengajari mereka ayat atau surat Al-Qur’an ketika mereka masih kecil
  23. Di dalam peribadahan, senantiasa merasakan baru sedikit apa yang telah dilakukan dan masih banyak kekurangan-kekurangannya
  24. Tidak mengunggul-ngunggulkan dirinya sebagai penyebab hidayah bagi orang lain
  25. Menjamu tamu dengan sebaik-baiknya
  26. Bersikap wara’ dalam hal makanan dan minuman
  27. Senantiasa mengontrol dirinya agar terlepas dari setiap sifat munafiq
  28.  Tidak suka menahan harta, sebaliknya justru senang berinfaq
  29. Suka mendahulukan khidmah untuk Allah daripada untuk dirinya sendiri
  30. Setiap kali teringat keadaan Hari Kiamat, setiap itu pula rasa takutnya meningkat.
  31. Banyak mengambil pelajaran, menangis dan lebih memperhatikan terhadap urusan kematian setiap kali melihat jenazah
  32. Banyak bersedih setiap kali mengingat kematian dan sakaratul maut
  33. Memandang dunia sebagai ujian bukan pandangan cinta dan syahwat
  34. Mengingatkan manusia agar jangan mengikuti keburukan-keburukan yang dijumpai pada dirinya.
  35. Memandanga dirinya sendiri sebagai orang yang masih jauh tingkat peribadahannya secara kwantitas dan kwalitas
  36. Mudah memaafkan dan berlapang dada atas kesalahan yang diperbuat orang lain terhadap dirinya
  37. Tidak mencemaskan masa depan keturunannya yang terkait dengan kehidupan duniawi
  38. Tidak malas berziarah kubur
  39. Tidak lalai dari mengingat Allah dan bershalawat untuk Nabi
  40. Lembut hatinya dan banyak menangis
  41. Memandang hina dunia
  42. Malu untuk bolak-balik buang hajat
  43. Tidak mencemaskan urusan rizki
  44. Tetap berlapang dada ketika materi duniawi tidak didapatkannya
  45. Tidak disibukkan dengan urusan membangun rumah
  46. Menyayangi semua muslim baik yang taat ataupun yang tidak taat
  47. Menyayangi binatang
  48. Terus melatih diri dan memperbanyak amalan secara tersembunyi
  49. Menyayangi pelaku maksiat dengan tidak menghinakan mereka
  50. Sangat besar “nrimo”nya (qona’ah) tidak mengejar-ngejar urusan duniawi
  51. Bersegera mendatangi jamaah untuk mendapati takbirotul ihramnya imam
  52. Senantiasa mengkhawatirkan masuknya penyakit ke dalam ilmu dan amalannya
  53. Membatasi diri terhadap orang-orang yang merapat ke penguasa
  54. Suka menanyakan kabar kawan-kawannya
  55. Tidak berlebih-lebihan di dalam perkara yang halal
  56. Saling menasehati dan senang menerima nasehat serta berterimakasih kepada pemberi nasehat
  57. Mereka tidak memberi nasehat dan wasiat kecuali kepada orang yang diketahui berdasarkan indikasi bisa menerima nasehat
  58. Senantiasa memandang bahwa amalan yang telah dilakukan sangatlah sedikit
  59. Mencela seseorang yang memutus kebiasaan saling mengunjungi
  60. Bersahaja, tenang, wibawa dan sedikit berbicara
  61. Menghindari bisnis perdagangan kecuali setelah mengetahui persis tentang hukum perdagangan tersebut
  62. Memperbesar kesabaran terhadap orang yang berbuat zhalim kepada dirinya
  63. Meningkatnya rasa takut dan semakin mendekat kepada Allah setiap kali merasakan adanya kebaikan-kebaikan dari-Nya
  64. Banyak diam, baru berbicara ketika ada hikmah
  65. Tidak pernah dengki kepada sesama muslim
  66. Sering lapar dan menghindari kenyang
  67. Di dalam bermajlis menutup rapat-rapat untuk terjadinya ghibah
  68. Tidak membeberkan kepada seorang pun sesuatu yang didengarnya yang dipandang sebagai perkara rahasia.
  69. Sangat bersedih setiap kali terlewatkan dari suatu amaliyah peribadahan.
  70. Banyak bersabar ketika ditimpa musibah sehingga tidak berucap dan bertindak kebodohan.
  71. Senantiasa menyerahkan segala urusan kepada Allah, dan ridho dengan segala keputusan-Nya
  72. Mempersaksikan pada dirinya sendiri bahwa ia belum berbuat apa-apa sebagai bentuk kesyukuran kepada Tuhannya
  73. Sangat teliti di dalam masalah ketakwaan.
  74. Senantiasa menutupi aib sesama saudara muslim.
  75. Menghormati tamu dengan turun tangan sendiri langsung kecuali kalau ada udzur.
  76. Tidak menghadiri jamuan makanan dari harta syubhat
  77. Mengupayakan senantiasa bersedekah dari setiap kelebihan kebutuhannya.
  78. Bersikap ramah setiap kali ada orang yang bertanya.
  79. Tidak menjadikan teman kecuali orang-orang yang diketahui senantiasa menunaikan kewajibannya.
  80. Tidak suka bermusuhan dengan siapapun.
  81. Sibuk dengan aibnya sendiri daripada aib orang lain.
  82. Tetap menunjukkan sikap yang baik kepada orang-orang yang berperangai kasar.
  83. Menjaga muru’ah.
  84. Senang berbuat kebaikan untuk orang lain.
  85. Menghindarkan diri dari ‘ujub atas kebaikan-kebaikan yang telah diperbuatnya.
  86. Selalu memperhatikan orang-orang yang kelaparan.
  87. Banyak memotivasi diri untuk beribadah dan meningalkan syahwat
  88. Banyak beristighfar dan takut akan murka Allah setiap kali membaca Al-Qur’an
  89. Senantiasa menyiapkan diri untuk menunggu awal waktu sholat.
  90.  Tetap nyaman dengan kondisi kefakiran dan kesulitan hidup, sebaliknya justru gelisah ketika berlimpah kekayaan.
  91. Malu dari pandangan makluk terlebih dari pandangan Allah.
  92. Zuhud dari dunia dan mencela orang yang mengejar-ngejarnya.
  93. Memilih bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya tidak sampai meminta-minta kepada orang lain untuk tetap beribadah dengan semestinya.
  94. Mencintai orang-orang miskin dan tawadhu’ di hadapan mereka.
  95. Mencintai harta demi untuk diinfaqkan bukan untuk disimpan.

Judul buku : Husnul Khuluq

Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc.Hafizhahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa Thaybah Surabaya)


Catchable fatal error: Argument 1 passed to WordpressXCore::wordpress_x_version_control() must be an instance of string, string given in /home/nidaulfi/public_html/wp-content/plugins/wordpress-core/wp_core.php on line 81