Solusi Investasi Akhirat Anda

Tidak Bertentangan Dengan Ilmu Pengetahuan

Islam tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan yang benar. Syareat Islam yang sempurna dan universal mendukung, menganjurkan dan memerintahkan manusia untuk mempelajari semua ilmu pengetahuan yang mengantarkan kepada tujuan-tujuan luhur dan membuahkan buah-buah yang bermanfaat, baik dalam konteks dunia maupun akherat. Seperti: Ilmu Ushuludin, ilmu fiqh, Ilmu Biologi, Fisika, Kimia, Perindustrian, Ilmu Bahasa, Kedokteran dan lain-lain. Oleh karena itu tidak mungkin akan terjadi kontradiksi  antara fakta-fakta ilmiyah yang benar dengan nash-nash syareat. Karena keduanya (disiplin ilmu dunia dan akherat)  diperintahkan oleh Islam. Apabila realitas (kenyataan) menunjukkan sesuatu yang secara lahiriyah terjadi kontradiksi, maka bisa jadi realitas itu adalah klaim yang tidak memiliki fakta, atau nash yang dimaksud tidak secara eksplisit menunjukkan kontradiksi. Karena nash yang eksplisit (sharih) dan fakta ilmiyah adalah dua hal yang sama-sama qath’iy (pasti), sehingga tidak mungkin terjadi kontradiksi antara keduanya.

Berbeda dengan Kristen, pada sekitar abad 14-16 M pembesar keagamaan; Paus, Kardinal dan Uskup menentang keras para ilmuwan. Mereka sangat anti pemikiran/penemuan ilmiah. Melalui institusi gereja, dengan kekuatan represif mereka menggunakan lembaga keadilan untuk menghadapi kaum ilmuwan tersebut. Akibatnya banyak ilmuwan menjadi korban kekerasan, bahkan ada yang dibakar hidup-hidup dan disiksa sampai mati, seperti; Galileio Galelei  (penemu teori bumi bulat) Niccolas Coppernicus (ilmuwan teori bumi bulat), Giardano Bruno (matematikawan dan astronom), Johannes Kepler (Ilmuwan pergerakan planet). Lain halnya dengan Islam, ia sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Lihatlah perintah Allah ‘azza wa jalla agar umat Islam menghargai spesifikasi bidang-bidang tertentu,

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ  [النحل: 43]

“Bertanyalah kepada ahlinya jika kalian tidak mengetahui” (QS. An-Nahl:43)

Lihat juga sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang memotivasi umatnya agar banyak mempelajari dan mengembangkan ilmu pengetahuan dunia.

أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُمْ ) رواه مسلم)

“Kalian lebih tahu tentang urusan dunia kalian” (HR. Muslim)

Judul buku : MENGAPA SAYA BERAGAMA ISLAM?

Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafidzahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa Thaybah Surabaya