Solusi Investasi Akhirat Anda

Mengingkinkan Sengsara

Pernahkan Anda melihat seorang ayah yang terlunta-lunta? Padahal anak-anaknya berkecukupan. Tentunya pernah, meskipun hampir tidak terjadi.

Pernahkan Anda melihat seorang kakek yang  terabaikan? Padahal banyak  memiliki cucu yang semuanya kaya-raya. Tentunya pernah, meskipun jarang terjadi

Pernahkah Anda melihat seorang kakak kelaparan? Padahal adiknya seorang raja harta. Tentunya pernah bahkan hal ini sering terjadi.

Anda tentu melihat seorang wanita janda hidup sengsara karena suaminya meninggal dunia sehingga  harus pontang-panting menafkahi anak-anaknya.  Kakak dan adiknya  yang berharta seakan tak peduli karena merasa bukan kewajiban mereka untuk menafkahinya. Dan, apakah benar hal ini bukan kewajiban mereka sebagai kakak dan adik?

Syareat telah menetapkan siapa yang harus menafkahi dan dinafkahi. Pada empat kasus di atas nyata-nyata merupakan kedzaliman. Karena meraka berkewajiban menafkahi. Tetapi, mereka tidak melakukannya. Inilah kesengsaraan yang diwujudkan dengan sengaja. Berarti, mereka menginginkan kesengsaraan pada orang yang semestinya terjamin.

Ada kasus lain, seorang istri marah-marah dan menuntut cerai dari suaminya. Padahal suaminya memberi nafkah dengan semestinya. Ternyata istri menuntut agar gaji bulanan suami diserahkan sepenuhnya kepada istri. Dia merasa tidak dipercaya kalau suami yang memegang keuangan dan memberikan kepadanya per kebutuhan. Apakah istri dibenarkan?

Siapakah yang harus menafkahi dan dinafkahi? Berapa besarnya nafkah? Mari ikuti selengkapnya di RUBRIK BAHASAN UTAMA

(Ustadz Muhammad Nur Yasin)