Solusi Investasi Akhirat Anda

Adab mandi

1. Bismillah, mau Tanya apa hokum mandi biasa dan mandi janabah dengan telanjang (tanpa pakaian basah) dan alas kaki? Dan apakah saat membersihkan kelamin harus dengan sabun? Yang membuat terangsang kembali. Apakah semuanya tadi berdosa? Jazakumullahu khairan.
Jawab:
Bismillah wa -sh- shalatu wa –as-salamu ‘ala rasulillah. Tidak ketentuan mandi biasa atau junub mesti dengan penutup kain (basahan) dan alas kaki, jadi tidak berdosa. Untuk mandi besar (junub, haidh, nifas) yang utama adalah dengan menyedikitkan air dan dengan urutan sebagaimana yang rasulullah telah ajarkan. Beliau ketika mandi cukup dengan 4- 5 mud (sekitar 4-5 cabukan dengan dua telapak tangan).

حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ قَالَ حَدَّثَنَا مِسْعَرٌ قَالَ حَدَّثَنِى ابْنُ جَبْرٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسًا يَقُولُ كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَغْسِلُ – أَوْ كَانَ يَغْتَسِلُ – بِالصَّاعِ إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ ، وَيَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ) صحيح البخارى(
“Kami diberitahu oleh Abu Nu’aim… Anas mengatakan: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dengan satu sha’ (4 mu) sampai 5 mud” (shahihul Bukhari)

Seandainya memakai sabun atau shampoo maka akan menghabiskan air lebih banyak. Agar bisa menyedikitkan air maka tidak perlu sabun dan shampoo. Wallahu A’lam