Bismillah mau Tanya Ustadz, gimana membunuh nyamuk pakai raket listrik? Dari 0858674xxxx
Jawab:
Disebutkan dalam kitab Fatawa Syabakah Islamiyyah, Maktabah Syamilah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang membunuh binatang dengan cara membakar. Di antara dalilnya adalah
عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ (رواه ابن ماجه)
“Dari Syaddad bin Aus bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla mewajibkan berbuat baik terhadap segala sesuatu. Jika kalian membunuh maka baguskanlah dalam membunuh. Jika kalian menyembelih maka baguskanlah dalam menyembelih. Hendaknya seseorang di antara kalian menajamkan pisaunya dan menenangkan hewan sembelihannya” (HR. Ibnu Majah)
Perintah untuk membunuh dengan cara yang baik menunjukkan haramnya membunuh dengan cara membakar, karena cara ini tentu menyiksa binatang.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فَمَرَرْنَا بِقَرْيَةِ نَمْلٍ فَأُحْرِقَتْ فَقَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم: لاَ يَنْبَغِى لِبَشَرٍ أَنْ يُعَذِّبَ بِعَذَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ (رواه أحمد)
“Dari Abdullah, dia mengatakan: Kami bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kami melewati sarang semut lalu dibakar. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Tidak boleh bagi seseorang untuk mengadzab dengan adzab Allah ‘Azza wa Jalla (HR. Ahmad)
Sekarang permasalahannya adalah apakah membunuh nyamuk dengan raket listrik masuk dalam katagori membakar atau tidak. Ada yang mengatakan hal itu masuk dalam katagori membakar sehingga tidak boleh. Ada yang mengatakan tidak termasuk katagori membakar. Allahu A’lam. Terlepas dari perbedaan pendapat ini, jika ada cara lain yang memungkinkan yang tidak masuk katagori menyiksa dan membakar, maka ambillah cara yang lain tersebut.
(Ustadz Muhammad Nur Yasin)