Mempertemukan pria dan wanita sebagai suami istri untuk saling melengkapi adalah suatu keharusan. Namun, harus disadari bahwa duri-duri rumah tangga tidak jarang menghampiri mereka berdua. Sulitkah untuk meraih perdamaian ketika terjadi perselisihan? Tentu sulit. Karena suami lebih didominasi oleh akal, sementara istri didominasi oleh perasaan. Tahukah Anda apa solusinya?
Solusinya adalah turunkanlah ego masing-masing, karena sesungguhnya manusia suka mempertahankan egonya. Sebagaimana firman Allah ‘Azza wa Jalla dalam QS. An-Nisa: 128:
وَالصُّلْحُ خَيْرٌ وَأَحْضِرَتِ الأَنْفُسُ الشُّع
“Dan perdamaian itu bagus, sementara tabiat manusia itu mempertahankan ego”
Kasus yang sering terjadi adalah suami tidak merasa mendapatkan hak dengan semestinya, demikian pula istri. Kalau hal ini dibiarkan permasalahan kecil bisa semakin besar, dan yang besar bisa lebih menjadi-jadi. Tahukah Anda solusinya?
Solusinya adalah jadilah Anda sebagai sebaik-baiknya suami atau istri. Bagaimanakah caranya?
Penuhilah kewajiban Anda sebagai suami atau istri dengan semestinya tanpa menghiraukan apakah hak Anda dipenuhi sepenuhnya atau tidak. Mintalah hak Anda yang tidak terpenuhi itu kepada Allah. Dalam Hadits Abdullah bin Mas’ud yang dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
تُؤَدُّونَ الْحَقَّ الَّذِي عَلَيْكُمْ ، وَتَسْأَلُونَ اللَّهَ الَّذِي لَكُمْ
“Tunaikanlah apa yang menjadi kewajiban Anda, dan mintalah hak Anda kepada Allah”
Judul buku : 30 Materi Kultum
Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafidzahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa Thaybah Surabaya)