Solusi Investasi Akhirat Anda

Perbedaan Nama Allah Antara Al-Haafizh (الحَافِظُ) dan Al-Hafiizh (الحَفِيظُ)

Perbedaan Nama Allah Antara Al-Haafizh (الحَافِظُ) dan Al-Hafiizh (الحَفِيظُ)

A. Penyebutan Dua Nama ini dalam Al-Qur’an •Al-Haafizh (الحَافِظُ)  dalam bentuk mufrod (tunggal) disebutkan sebanyak sekali, yaitu:

قَالَ هَلْ آمَنُكُمْ عَلَيْهِ إِلَّا كَمَا أَمِنْتُكُمْ عَلَى أَخِيهِ مِنْ قَبْلُ فَاللَّهُ خَيْرٌ حَافِظًا وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ [يوسف: 64]

dalam bentuk jamak (plural) disebutkan sebanyak dua kali, yaitu: إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ [الحجر: 9] وَمِنَ الشَّيَاطِينِ مَنْ يَغُوصُونَ لَهُ وَيَعْمَلُونَ عَمَلًا دُونَ ذَلِكَ وَكُنَّا لَهُمْ حَافِظِينَ [الأنبياء: 82] •Al-Hafiizh (الحَفِيظُ) Disebutkan sebanyak tiga kali, yaitu: فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقَدْ أَبْلَغْتُكُمْ مَا أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَيْكُمْ وَيَسْتَخْلِفُ رَبِّي قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّونَهُ شَيْئًا إِنَّ رَبِّي عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَفِيظٌ [هود: 57] “Maka jika kamu berpaling, sungguh aku telah menyampaikan kepadamu apa yang menjadi tugasku sebagai Rasul kepada kalian. Dan Tuhanku akan mengganti kalian dengan kaum yang lain, sedangkan kalian tidak dapat mendatangkan mudharat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku MAHA MENJAGA terhadap segala sesuatu” (QS. Hud:57) وَلَقَدْ صَدَّقَ عَلَيْهِمْ إِبْلِيسُ ظَنَّهُ فَاتَّبَعُوهُ إِلَّا فَرِيقًا مِنَ الْمُؤْمِنِينَ () وَمَا كَانَ لَهُ عَلَيْهِمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يُؤْمِنُ بِالْآخِرَةِ مِمَّنْ هُوَ مِنْهَا فِي شَكٍّ وَرَبُّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَفِيظٌ [سبأ: 20 – 21] “Dan sungguh, Iblis telah dapat meyakinkan terhadap mereka kebenaran sangkaannya, lalu mereka mengikutinya, kecuali sebagian dari orang-orang mukmin. Dan tidak ada kekuasaan (Iblis) terhadap mereka, melainkan hanya agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya Akherat dan siapa yang ragu-ragu tentang (Akherat) itu. Dan Tuhanmu MAHA MENJAGA sesuatu” (Qs. Saba’ 20-21) وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ اللَّهُ حَفِيظٌ عَلَيْهِمْ وَمَا أَنْتَ عَلَيْهِمْ بِوَكِيلٍ [الشورى: 6] “Dan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain-Nya. Allah lah yang MENJAGA (perbuatan) mereka. Adapun engkau (Muhammad) bukanlah orang yang diserahi menjaga mereka” (QS. Asy-Syuro:6) B.Makna Al-Haafizh (الحَافِظُ) dan Al-Hafiizh (الحَفِيظُ) secara bahasa • Keduanya berasal dari akar kata yang sama, yaitu; ح ـ ف ـ ظ (حفظ)yang berarti MENJAGA, MENGIKAT, MENGHAPAL atau TIDAK LUPA • Al-Haafizh (الحَافِظُ) berpola al-faa’ilu (الفَاعِلُ) , dan Al-Hafiizh (الحَفِيظُ) berpola al-fa’iilu (الفَعِيلُ) • Al-Hafiizh (الحَفِيظُ) adalah shighoh mubalaghoh dari Al-Haafizh (الحَافِظُ). Shighoh mubalaghoh artinya bentuk kalimat yang maknanya ada penekanan di dalamnya atau bermakna lebih mendalam atau lebih maksimal atau lebih mencakup C.Makna Al-Haafizh (الحَافِظُ) dan Al-Hafiizh (الحَفِيظُ) pada Nama Allah • Al-Haafizh (الحَافِظُ), artinya Allah lah Dzat Yang Menjaga makhluk-Nya. Penjagaan Allah meliputi dua perkara:  Menjaga makhluk-Nya agar tidak lenyap. Contoh: Allah menjaga alam semesta sehingga semuanya berjalan rapi dan teratur. Tata surya beredar dengan semestinya termasuk menjaga langit agar tidak runtuh menimpa bumi dan lain-lain. Disebutkan dalam ayat, أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ وَالْفُلْكَ تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِأَمْرِهِ وَيُمْسِكُ السَّمَاءَ أَنْ تَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ إِلَّا بِإِذْنِهِ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ (الحج: 65) “Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah menundukkan bagimu (manusia) apa yang ada di bumi, dan kapal yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan dia menahan benda-benda langit agar tidak jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sungguh Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia” (Qs. Al-Hajj:65)  Menjaga dua hal yang tidak semestinya bercampur agar tidak bercampur. Contoh: Susu akan nikmat sebagai susu ketika tidak bercampur kotoran. Maka, Allah pun menjaga susu agar tidak bercampur dengan kotoran dan darah padahal ia keluar dari antara keduanya. Disebutkan di dalam ayat, وَإِنَّ لَكُمْ فِي الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهِ مِنْ بَيْنِ فَرْثٍ وَدَمٍ لَبَنًا خَالِصًا سَائِغًا لِلشَّارِبِينَ (النحل: 66) “Dan sungguh, pada hewan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberi kalian minum dari apa yang ada dalam perutnya (berupa) susu murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi oran yang meminumnya” (Qs. An-Nahl: 66) • Al-Hafiizh (الحَفِيظُ), berpola al-fa’iilu (الفَعِيلُ). Ia sighoh mubalaghoh. Maknanya lebih mendalam. Dan, kalau kita perhatikan dari tiga ayat yang menyebutnya (Hud:57, Saba’:20-21, Asy-Syuro:6) semuanya berkaitan dengan perbuatan hamba. Jadi, Dia ‘Azza wa Jalla tidak saja menjaga hal ihwal makhluk secara fisik. Tetapi lebih dari itu, Dia ‘Azza wa Jalla juga menjaga perbuatan hamba baik mukmin atau kafir. Dia ‘Azza wa Jalla menjaganya dan tidak ada sedikitpun yang terlupakannya. Disebutkan dalam Al-Qur’an, وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا (مريم: 64) “Dan Tuhanmu tidaklah lupa” (Qs. Maryam:64) لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ (الرعد:11) “Baginya (manusia) ada Malaikat-Malaikat yang selalu menjaganya bergiliran dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah” (Qs. Ar-Ra’du:11) وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا (49)

“Dan diletakkanlah kitab (catatan amal), lalu kamu akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: Betapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya. Dan mereka dapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menzhalimi seorang pun” (Qs. Al-Kahfi: 49) D.Tadabbur Kita tentu ingin dijaga oleh Allah pada semua yang merupakan kemaslahatan kita baik di dunia; rizki, kesehatan, kehormatan, keamanan, kenyamanan dan lain-lain juga kemaslahatan ukhrowi; shalat, puasa, zakat, hapalan Qur’an, haji, umroh, dzikir dan lain-lain. Tahukan kita apa resepnya? Tidak lain adalah menjaga syariat Allah. Sebagaimana sabda Nabi, احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ (رواه الترمذى) “Jagalah Allah, niscaya Dia menjaga Anda” (HR. At-Tirmidzi) Allahu A’lam.

Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafizhahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa THAYBAH Surabaya)