Solusi Investasi Akhirat Anda

Perbedaan antara haji dan duduk setelah shalat Shubuh yang berfadhilah pahala haji secara sempurna.

الفرق بين الحج وبين الجلوس بعد الفجر وفيه أجر حجة تامة    

 السؤال 95782

ما الفرق بين الحج والجلوس بعد صلاة الفجر حتى طلوع الشمس ثم صلاة ركعتين كما أخبر الرسول صلى الله عليه وآله وسلم أن من فعل ذلك له مثل حجة تامة تامة تامة .

الجواب: الحمد لله.

أولاً : الجلوس بعد صلاة الفجر إلى طلوع الشمس وصلاة ركعتين ، ورد فيه قول النبي صلى الله عليه وسلم : ( مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ , تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ ) رواه الترمذي (586).

وهذا الحديث مختلف في صحته ، فضعفه جماعة من أهل العلم ، وحسنه آخرون . وممن حسنه الألباني رحمه الله في صحيح سنن الترمذي .

وسئل عنه الشيخ ابن باز رحمه الله , فقال : “هذا الحديث له طرق لا بأس بها ، فيعتبر بذلك من باب الحسن لغيره ، وتستحب هذه الصلاة بعد طلوع الشمس وارتفاعها قيد رمح ، أي بعد ثلث أو ربع ساعة تقريبا من طلوعها ” انتهى من “فتاوى الشيخ ابن باز” (25/171).

وظاهر هذا الحديث أن من فعل ذلك له أجر حجة وعمرة تامة تامة ، وهذا فضل الله يؤتيه من يشاء .

وسئل الشيخ ابن عثيمين رحمه الله : ورد في الحديث: (من جلس في مصلاه بعد صلاة الفجر إلى طلوع الشمس كان كحجة وعمرة تامة تامة) أو كما ورد في الحديث ، هل معنى ذلك : أن من فعل هذا فله مثل أجر الحج والعمرة ، أم كيف ذلك ؟

فأجاب : ” أولاً هذا الحديث فيه مقال ، فإن كثيراً من الحفاظ ضعفوه . ثانياً : على تقدير صحته فالثواب لا قياس فيه ، قد يثاب الإنسان على عمل قليل ثواب عمل كثير ؛ لأن الثواب فضل من الله عز وجل يؤتيه من يشاء ” انتهى من “اللقاء الشهري” (74/22).

وأما الفرق بين هذا الجلوس وبين أداء الحج والعمرة ، فالحج فيه بذل المال ، وسعي البدن ، وتحمل المشاق ، وهو فرض على القادر المستطيع ، وركن من أركان الإسلام , وهذا الجلوس والذكر والصلاة يشابه الحج في الثواب فقط , وليس معنى الحديث أن من فعل ذلك فقد أتى بالحج والعمرة وسقط عنه وجوبهما .

ونظير هذا : أن من قال : لا إله إلا الله وحده لا شريك له في يوم مائة مرة كانت كعتق عشر رقاب , ولو كان عليه كفارة يمين (ومن خصالهما عتق رقبة) وقال هذا الذكر فإنه لا يجزئ عنه .

وقد اشتهر عن أهل العلم قولهم في مثل هذا : المشابهة في الجزاء ، لا في الإجزاء .

والمقصود أن هذا الحديث فيه ترغيب في ذكر الله تعالى ، والجلوس في المسجد إلى طلوع الشمس ، وأداء ركعتين بعد ذلك .

https://islamqa.info/ar/answers/95782/

Terjemah teks

Perbedaan antara haji dan duduk setelah shalat Shubuh yang berfadhilah pahala haji secara sempurna.

Pertanyaan 95782: Apa perbedaan antara haji dan duduk setelah shalat Shubuh hingga terbit matahari lalu shalat dua rakaat sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa orang yang melakukannya berpahala seperti pahala haji secara sempurna sempurna sempurna.

Jawab: Alhamdulillah. Pertama: Mengenai duduk setelah shalat Shubuh hingga terbit matahari lalu shalat dua rakaat terdapat Hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ , تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ ) رواه الترمذي 586).

“Barangsiapa yang shalat Shubuh dengan berjamaah lalu duduk berdzikir kepada Allah hingga terbit matahari lalu shalat dua rakaat maka baginya pahala seperti pahala haji dan umroh secara sempurna sempurna sempurna” (HR. At-Tirmidzi)

Hadits ini diperselisihkan mengenai ke-shahih-annya. Sebagian lainnya mendhoifkan. Di antara yang men-hasan-kan adalah Al-Albany rahimahullahu Ta’ala di dalam “Shahih Sunan At-Tirmidzi”

Syaikh Bin Baz rahimahullah ditanya: Hadits ini memiliki banyak jalan yang tidak ada masalah padanya, untuk itu  dianggap sebagai Hadits hasan lighoirihi. Jadi, shalat ini disunnahkan setelah terbit matahari dengan ketinggian sekitar satu tombak atau kurang lebih setelah 1/3 atau ¼ jam setelah terbitnya [selesai] dari “Fatawa Syaikh Bin Baz” (25/171)

Zhahir Hadits ini, barang siapa yang melakukannya baginya pahala haji dan umroh secara sempurna sempurna. Ini karunia Allah yang Dia Ta’ala berikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.

Syaikh Utsaimin rahimahullahu ditanya: Ada Hadits yang maknanya adalah “Barangsiapa duduk di tempat shalatnya setelah shalat Shubuh hingga terbit matahari maka seperti haji dan umroh sempurna-sempurna”. Apakah berarti orang yang melakukannya akan mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umroh atau bagaimana?

Beliau menjawab: Pertama: Hadits ini diperbincangkan. Kebanyakan Huffazh (Ahli Hadits) men-dho’if-kannya. Kedua: Katakan saja ia shohih, maka pahala tidak bisa diqiyaskan. Bisa saja seseorag beramal sedikit tapi pahalanya besar. Karena pahala itu karunia Allah ‘Azza wa Jalla untuk orang yang Dia ‘Azza wa Jalla kehendaki [selesai] dari “Al-Liqo asy-Syahri” 22/74

Adapun perbedaan antara duduk ini ( duduk setelah shalat Shubuh, Pent.) dengan pelaksanaan haji dan umroh adalah haji itu mengeluarkan harta, aktivitas tubuh dan sabar atas kesulitan yang dihadapinya. Ia rukun Islam diwajibakan hanya  bagi orang yang mampu. Duduk dan dzikir tersebut menyerupai haji di dalam hal pahalanya saja, tidak berarti orang yang melakukannya dihukumi telah menunaikan haji dan umroh. Ia tidak menggugurkan kewajiban keduanya.

Sepadan dengan ini, orang yang membaca لا إله إلا الله وحده لا شريك له  sebanyak 100 x dalam sehari baginya pahala seperti membebaskan 10 budak. Jika dia punya tanggungan kaffarah sumpah – yaitu membebaskan satu budak — maka dzikir tersebut tidak menggugurkannya.

Ada perkataan Ahli ilmu yang popular: Kemiripan itu di dalam balasan bukan pada pengguguran amal

Maksud Hadits tersebut adalah motivasi untuk berdzikir kepada Allah Ta’ala dan duduk di masjid hingga terbit matahari lalu shalat dua rakaat.

Judul buku : Terkadang Ditanyakan 9

Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafidzahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa Thaybah Surabaya)


Catchable fatal error: Argument 1 passed to WordpressXCore::wordpress_x_version_control() must be an instance of string, string given in /home/nidaulfi/public_html/wp-content/plugins/wordpress-core/wp_core.php on line 81