Assalamu’alaikum ya Syaikh saya ingin menanyakan bagaimana jika kita tinggal dekat dengan masjid yang tidak sunnah, sementara sekarang bulan Ramadhan. Apakah kita ikut shalat di masjid itu atau di masjid lain yang lebih sunnah, ataukah kita lebih baik tarowih sendiri di rumah? Sedangkan selama ini sya shalat tarowih bersama keluarga di rumah karena saya barusan pindah kontrakan atas perhatiannya saya ucapkan trimakasih. Jazakumullahu khairan. Dari Hamba Allah
Jawab: wa alaikum salam wa rahmatullah.
- Shalat di masjid yang tidak ada penyimpangan syariat (baca: masjid sunnah) tentu lebih utama daripada di masjid yang ada penyimpangan syariat (baca: masjid gak sunnah). Tetapi jika masjid yang tidak sunnah itu penyimpangannya kecil tidak besar, maka sebaiknya di masjid yang tidak sunnah ini karena ia sebagai tetangga antum. Tetapi kalau penyimpangannya besar seperti imamnya adalah penyembah kubur maka harus di masjid yang sunnah meskipun untuk berangkat harus melewati masjid yang tidak sunnah yang sekaligus sebagai tetangga tersebut.
- Shalat tarowih atau qiyamullail di bulan Ramadhan itu diperintahkan dilakukan dengan berjamaah. Dan yang namanya berjamaah itu harus di masjid. Jadi, tidak dibenarkan (jika) ada suami melakukannya di rumah dengan alasan agar bisa mengimami istri dan anak-anaknya. Dan, perlu diketahui berjamaahnya diupayakan tidak menyelesaikan diri kecuali bersama selesainya imam. Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda:
حديث أَبِي ذَرٍّ -مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ قِيَامَ لَيْلَةٍ (رواه النسائي)
“Hadits Abu Dzar- Barangsiapa shalat bersama Imam hingga selesai maka Allah mencatat baginya (pahala) shalat sepanjang malam” (HR. An-Nasa’i)
(Muhammad Nur Yasin)