Kenapa wudhu yang statusnya adalah hanya sebagai syarat shalat kok disebutkan secara rinci dan kronologis di al-Qur’an. Sedangkan shalat sendiri sebagai pekerjaan yang mestinya lebih utama kok tidak disebutkan/diuraikan di dalam al-Qur’an seterperinci wudhu? Dari 08185xxxxxx
Bismillah wal hamdu lillah wash shalatu was salamau ‘ala rasulillah. Allah berfirman:
لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ [الأنبياء: 23]
“Allah tidak ditanya apa yang diperbuatNya, manusialah yang akan ditanya” (QS. Al-Anbiya”:23)
Jadi jawabannya, ALLAHU A’LAM. Tapi dari sisi hikmah bisa jadi itu adalah ujian bagi muslim apakah benar-benar berpedoman dengan hadits untuk suatu perkara besar yang tidak disebutkan dalam al-Qur’an. Contoh lainnya tentang Dajjal. Ia adalah perkara besar tetapi al-Qur’an tidak menyinggungnya. Malah masalah meminta izin disebutkan secara rinci, padahal bukan masalah prinsip yang terkait dengan akidah. Kenyataannya, memang banyak muslim terfitnah tidak percaya akan munculnya Dajjal karena hal itu tidak disebutkan dalam al-Qur’an. Hikmah lainnya adalah untuk membedakan muslim dari Yahudi, dimana Yahudi menyembunyikan syariat meskipun tertulis jelas di Taurat, Berbeda dengan muslim, meskipun tidak tertulis di dalam al-Qur’an tetapi Nabi menetapkannya maka dengan mudah muslim bersikap “sami’na wa atho’na”. Allahu A’lam
(Ustadz Muhammad Nur Yasin)