Hingar-bingar fenomena pasien covid 19 menjadikan dokter dan nakes “tidak bisa tidur”. Durasi 24 jam sehari semalam dilaluinya tanpa terasa saking banyaknya pasien yang harus ditangani. Capek…. letih…. sumuk….. lapar…… kepala bengel….. ngantuk…. menahan kencing….. bahkan mungkin stress…. Semuanya “menghiasi”dokter dan nakes. Apa lantas “menyerah” saja?! Tentu tidak. Perhatikanlah Hadits riwayat Abu Hurairah berikut ini,
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ (رواه البخاري)
“Tidaklah seorang muslim itu ditimpa musibah baik berupa rasa lelah, rasa sakit, rasa khawatir, rasa sedih, gangguan atau rasa gelisah sampaipun duri yang melukainya melainkan dengannya Allah akan mengampuni dosa-dosanya” (HR. Bukhari)
Jangankan sakit kepala atau lebih dari itu, padahal sekedar kecemasan saja ia akan mendatangkan fadhilah besar; dihapuskannya dosa-dosa. Allahu Akbar!! Sungguh reward yang sangat besar. Namun, ia akan terlewatkan begitu saja ketika Anda tidak bersabar dalam melakukan penanganan. Ketika sabar sudah tidak dihadirkan maka Anda akan berbuat dengan terpaksa atau bahkan meninggalkannya. Untuk itu, upayakanlah agar Anda tetap sabar dan terus menguatkan kesabaran.
Saya akan berikan suplemen agar kesabaran Anda tetap terjaga staminanya. Ini dia sebaik-baiknya suplemen,
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ (الزمر: 10)
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (QS.Az-Zumar:10)
Disebutkan di dalam Tafsir As-Sa’di,
فوعد الله الصابرين أجرهم بغير حساب أي بغير حد ولا عد ولا مقدار وما ذاك إلا لفضيلة الصبر و محله عند الله وأنه معين على كل أمور
Allah ‘Azza wa Jalla menjanjikan untuk orang-orang yang sabar pahala bighoiri hisab, maksudnya adalah tanpa batas, tanpa berbilang, dan tanpa ditentukan kadarnya.Tidaklah yang demikian itu melainkan sebagai fadhilah atas suatu kesabaran. Berapa nilainya maka ia ada di sisi Allah. Dia lah yang menentukan segala urusan [selesai].
Fadhilah sabar ditetapkan sedemikan hebatnya karena memang dia penolong segala sesuatu sebagaimana shalat. Oleh karena itu Allah memerintahkan kita agar meminta tolong dengan sholat dan sabar, sebagaimana firman-Nya,
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ [البقرة: 45]
“Dan minta tolonglah kalian dengan sabar dan shalat” (QS. Al-Baqoroh:45)
Saking pentingnya sabar sebagai tool atas semua permasalahan, maka orang Arab pun menjadikannya sebagai moto kehidupannya. Mereka mengatakan,
الصبر يعين على كل عمل
“Sabar itu menolong segala pekerjaan”
Karena pentingnya sikap sabar ini, kita diperintahkan agar mengikuti jejaknya ulul azmi (Nabi Muhammad, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa dan Nabi ‘Isa). Mereka lah teladan dalam kesabaran. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِلْ لَهُمْ ۚ ( الأحقاف:٣٥)
“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-Rasul telah bersabar dan janganlah kamu terburu-buru ( meminta disegerakan azab) bagi mereka” (QS. Al-Ahqof:35)
Kalau para Rasul ini diarahkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla agar tidak terburu-buru di dalam dakwah dengan berbagai tantangan dari kaumnya yang bermacam-macam, maka Anda wahai Dokter dan Nakes janganlah terburu-terburu dalam penanganan pasien. Allahu Akbar!! Betapa Panjenengan bisa mengikuti jejak Ulul azmi. Hanya konteknya yang berbeda. Mereka dalam hal dakwah, sementara Panjenengan dalam hal penanganan pasien khususnya covid 19 yang sangat menyibukkan.
Judul buku : Untukmu Dokter dan Nakes
Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc.Hafizhahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa Thaybah Surabaya)