Apa benar hadits ini: jinabat mesti membasuh semua tubuh termasuk rambut? Dari 08385727xxxx
Jawab:
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ امْرَأَةً مِنَ الْمُسْلِمِينَ قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى امْرَأَةٌ أَشُدُّ ضَفْرَ رَأْسِى أَفَأَنْقُضُهُ لِلْجَنَابَةِ قَالَ « إِنَّمَا يَكْفِيكِ أَنْ تَحْفِنِى عَلَيْهِ ثَلاَثًا (رواه أبو داود)
“Dari Ummu Salamah bahwa ada seorang wanita muslimah berkata: Ya Rasulullah, saya seorang wanita yang berambut lebat, apakah aku menguraikannya ketika mandi junub? Beliau menjawab: Cukuplah bagimu untuk menyiramnya di atasnya sebanyak tiga kali’ (HR. Abu Daud)
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ لَهَا وَكَانَتْ حَائِضًا « انْقُضِى شَعْرَكِ وَاغْتَسِلِى (رواه ابن ماجه)
“Dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya sementara dia dalam keadaan haidh: Urailah rambutmu dan mandilah” (HR. Ibnu Majah)
Dari kedua hadits tersebut dapat dipahami bahwa untuk mandi haidh rambut harus diurai, tetapi untuk mandi junub tidak wajib diurai. Allahu A’lam.
(Ustadz Muhammad Nur Yasin)