Solusi Investasi Akhirat Anda

Seimbang antara aspek jasmani dan ruhani

Shalat, setiap muslim sangat membutuhkannya. Dengan shalat seorang muslim merasa tenang, tentram dan damai karena bisa berdialog langsung dengan Penciptanya. Jiwanya terpaut langsung dengan Pemeliharanya. Namun demikian, kepentingan ruhani ini tidak sampai mengganggu aspek jasmaninya dimana sebagian waktunya digunakan untuk kepentingan duniawinya; bekerja, tidur, istirahat, rekreasi dan lain-lainnya. Shalat yang wajib hanya lima kali sehari semalam, dan jika ditambahkan dengan seluruh shalat sunnah sama sekali tidak akan mengganggu aktivitas-aktivitasnya. Justru Ibadah harian ini memiliki fungsi sebagai penyadar manusia akan keberadaannya sebagai hambaNya sehingga akan selalu berhati-hati di dalam menjalani hidupnya. Seorang muslim yang shalatnya baik akan terhindarkan dari maksiat-maksiat dan bentuk-bentuk kedzaliman. Bandingkan dengan Nashrani, ibadah wajibnya hanya seminggu sekali, atau dengan agama lainnya yang tidak ada kepastian waktu ibadahnya (sangat jarang sekali/ kalau ingat saja). Dan bandingkan juga dengan suatu agama yang hanya mementingkan aspek ruhani dengan mengharamkan dirinya dari aspek jasmani/duniawi. Jelaslah, keindahan ada pada Islam.

Kaum muslimin diperintahkan untuk menjalankan puasa demi kebutuhan ruhaninya. Dengan puasa seseorang dilatih bersabar, mengendalikan emosi dan berkarakter kuat tidak mudah menyerah. Meski demikian, kepentingan ruhani ini tidak sampai mengorbankan kepentingan jasmaninya, dimana puasa yang dilakukannya tidak berakibat merusak/menyakiti tubuh seseorang malah membuatnya sehat (berdasarkan penelitian kedokteran). Ketentuan puasa di dalam Islam dimulai dari Shubuh sampai Maghrib. Dan dianjurkan agar  terlebih dahulu sahur lalu segera berbuka. Berbeda dengan agama Hindu, salah seorang mantan pendeta Hindu menuturkan bahwa dalam Hindu ada ritual puasa yang mesti dilakukan selama tujuh hari tujuh malam untuk suatu tujuan rohani tertentu. Siapapun pasti mengakui bahwa hal ini sangat mengabaikan aspek jasmaninya.

Judul buku : MENGAPA SAYA BERAGAMA ISLAM?

Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafidzahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa Thaybah Surabaya