Penanya: Assalamualaikum ustadz aku mau tanya? Sbb tadi temanku tanya ke aku al-quran itu katanya dari allah siapa yang bilang? Tolong aku di bantu jawab nya ustadz? syukran
Saya: Wa alaikumussalam wa rahmatullah. Astaghfirullahal ‘Azhim…. Kok bisa ada pertanyaan semacam ini. Apakah penanya tersebut seorang muslim atau non muslim? Kalau non muslim tentunya wajar karena dia tidak mengimani Al-Qur’an. Namun, jika dia seorang muslim maka tentunya sangat aneh. Bagaimana mungkin seorang muslim bisa meragukan Al-Qur’an sebagai firman Allah. Tentu yang menginformasikan Allah sendiri. Disebutkan di dalam Al-Qur’an,
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ ٩
Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami yang menjaganya (QS. Al-Hijr:9)
Sekali lagi pertanyaan semacam ini sangatlah aneh. Namun, perlu diketahui memang melihat indikasi yang ada, banyak mahasiswa di berbagai kampus terkena syubhat akibat dampak dari pemikiran dan filsafat sementara mereka tidak memiliki bekal wawasan keagamaan yang mencukupi. Akhirnya hanya diombang-ambing oleh pemikiran dan filsafat tersebut. Masih ingatkah Anda… beberapa waktu lalu ada seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi dalam acara ospek di hadapan mahasiswa baru berteriak, “Definisi Tuhan harus ditinjau ulang, masa tuhan takut sama kesyirikan. Itu namanya pengecut”. Saya sendiri terkejut ketika ada santri mahasiswa menginformasikan kepada saya bahwa kawannya memilih jalan hidup sebagai seorang ateis. Na’udzu billah min dzalik. Semoga Allah menjaga kita semua. Jaْngan lupa berdoa kepada Allah,
وَعَنْ أَنَسٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ: «يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ» رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ
Dari Anas, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperbanyak membaca: “Wahai Dzat Yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu” (Sunan At-Tirmidzi)
Wahai Ayah Bunda !! Waspadalah dengan putra-putri kita!!! Zaman yang penuh fitnah ini perkara haq bisa dipandang bathil, sebaliknya perkara bathil bisa dipandang haq. Arahkan mereka agar kuliahnya tidak mengambil jurusan yang membahayakan Akherat mereka. Jika jurusan yang diambil sudah tepat, maka perhatikanlah wawasan dan keagamaannya !!!.
Judul buku : 30 Materi Kultum
Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafidzahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa Thaybah Surabaya)