Setelah kita mengetahui bahwa keberadaan kita di muka bumi dengan segala hal yang melingkupinya adalah ujian, maka kita tentu menginginkan dengan hasil yang terbaik. Sebagaimana di sekolah, dewan guru menetapkan kreteria penilaian untuk menentukan siapakah di antara siswa yang berhak menyandang gelar bintang pelajar? Biasanya kriteria yang ditetapkan adalah nilai akademis tertinggi yang disertai dengan budi pekerti mulia dan kedisiplinan. Nah, bagaimanakah kriteria muslim terbaik di hadapan Allah atas ujiannya di muka bumi? Jawabannya adalah ketika seseorang paling bermanfaat bagi manusia lainnya maka dialah muslim terbaik di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla. Hal ini berdasarkan Hadits Ibnu Umar
أن رجلا جاء إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال : ( يا رسول الله ! أيُّ الناس أحبُّ إلى الله ؟ فقال : أحبُّ الناس إلى الله أنفعهم للناس، وأحبُّ الأعمال إلى الله عز وجل، سرور تدخله على مسلم، تكشف عنه كربة، أو تقضي عنه دينا، أو تطرد عنه جوعا، ولأن أمشي مع أخ في حاجة، أحبُّ إلي من أن أعتكف في هذا المسجد، يعني مسجد المدينة شهرا…) رواه الطبراني في الأوسط والصغير(
“Ada seseorang datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia bertanya: Ya Rasulullah! Manusia bagaiamanakah yang paling dicintai oleh Allah? Beliau menjawab: Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah kegembiraan yang Anda memasukkannya ke dalam (hati) seorang muslim di mana Anda menyingkap kesulitannya, melunasi hutangnya, atau menghindarkannya dari kelaparan. Jika saya berjalan bersama seseorang untuk memenuhi hajatnya itu lebih saya sukai daripada beri’tikaf selama satu bulan di masjid ini, yaitu masjid Nabawi di Madinah” (HR. Ath-Thobroni)
Saya tegaskan kembali bahwa orang terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.
- Pada masa pandemi sekarang ini, siapakah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya?
- Pada masa pandemi ini siapakah manusia yang paling bermanfaat karena menjadi tumpuan dan harapan setelah bertumpu dan berharap kepada Allah?
- Pada masa pandemi ini siapakah yang paling baik amalannya karena tindakannya menjadi sebab terbebasnya seseorang dari virus korona?
- Pada masa pandemi ini siapakah yang menghilangkan kesulitan seseorang dari dampak-dampak akibat virus korona yang menimpanya?
JAWABANNYA TIDAK LAIN ADALAH DOKTER DAN TEAMNYA.
Berbahagialah dan beruntunglah wahai Dokter dan Nakes! Allah ‘Azza wa Jalla telah memberikan kesempatan kepada Anda untuk menjadi manusia yang paling baik. Karena kalian pada kondisi sekarang ini menjadi garda terdepan |
Wahai Dokter dan Nakes! Jika Anda dengan penanganan dan tindakan medis terhadap pasien covid menjadikan Anda begitu disibukkan yang pada akhirnya terlewatkan dari berbagai amalan-amalan sunnah maka bukan berarti Anda kehilangan seluruh kebaikan. Bukankah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa jika beliau berjalaan untuk memenuhi hajat seseorang maka hal itu lebih beliau cintai daripada I’tikaf di masjid Nabawi. Allahu Akbar!!
Bukan masjid di sekitar kita tapi di masjid Nabawi yang fadhilahnya 1000 kali lipat dibandingkan maslid lainnya selain masjdil Haram dan masjidil Aqsho. Dan, bukan sehari atau dua hari I’tikafnya tapi satu bulan. Allahu Akbar!!
Nah, Anda bukan sekedar memenuhi hajat satu orang atau dua orang tapi banyak orang bahkan mungkin mencapai ratusan atau ribuan orang. Allahu Akbar!!! Berbahagialah wahai Dokter dan Nakes atas keistimewaan ini dari Allah ‘Azza wa Jalla yang tidak Dia berikan kepada orang lain.
Wahai Dokter dan Nakes!!! Hadirkan selalu dalam jiwa kabar gembira ini, niscaya Anda terlecut untuk berbuat sepenuh hati, bukan sekedar doing on the rule bahkan siap berbuat out of the box |
Inilah kesempatan bagi Anda untuk menjadi orang dicintai oleh Allah ‘Azza wa Jalla
Judul buku : Untukmu Dokter dan Nakes
Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc.Hafizhahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa Thaybah Surabaya)