A. Penyebutan Nama Allah Al-Waliy (الوَلِيُّ) dan Al-Mawlaa (المَوْلَى) di dalam Nash
- Al-Waliy (الوَلِيُّ)
Disebutkan di dalam Al-Qur’an sebanyak 15 kali. Diantaranya;
اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ [البقرة: 257]
وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْ بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ [الشورى: 28]
أَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِينَ [الأعراف: 155]
- Al-Mawlaa (المَوْلَى)
Disebutkan di dalam Al-Qur’an sebanyak 12 kali. Di antaranya;
وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ [البقرة: 286]
ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ مَوْلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَأَنَّ الْكَافِرِينَ لَا مَوْلَى لَهُمْ [محمد: 11]
B. Makna Al-Waliy (الوَلِيُّ) dan Al-Mawlaa (المَوْلَى) secara Bahasa
- Keduanya berasal dari akar kata yang sama, yaitu: walaya (وَلَيَ)
- walaya (وَلَيَ) berpola fa’iil (فَعِيْلُ) menjadi Al-Waliy (الوَلِيُّ)
- walaya (وَلَيَ) berpola maf’alu (مَفْعَلُ) menjadi Al-Mawlaa (المَوْلَى)
- Mashdar Al-Waliy (الوَلِيُّ) adalah Al-Walyu (الوَلْيُ) artinya dekat
- Mashdar Al-Mawlaa (المَوْلَى) adalah Al-Wilaayah (الوِلَايَةُ) artinya kekuasaan, dan Al-Walaayah (الوَلَايَةُ) artinya pertolongan.
Jadi,
1. makna Al-Waliy (الوَلِيُّ) adalah YANG DEKAT.
2. Makna Al-Mawlaa (المَوْلَى)
a. dengan mashdar Al-Wilaayah (الوِلَايَةُ) artinya PENGUASA
b. dengan mashdar Al-Walaayah (الوَلَايَةُ) artinya PENOLONG
C. Makna Al-Waliy (الوَلِيُّ) dan Al-Mawlaa (المَوْلَى) Sebagai Nama Allah
- Al-Waliy (الوَلِيُّ) artinya Allah itu Dzat Yang Maha Dekat, Maha Menolong, Maha Menjaga, dan Maha Mencintai.
- Al-Mawlaa (المَوْلَى) artinya Allah itu Dzat Yang Maha Menguasi dan Maha Menolong.
D. Al-Waliy (الوَلِيُّ) Khusus untuk Orang Mukmin, Adapun Al-Mawlaa (المَوْلَى) untuk Orang Mukmin dan Orang Kafir
- Al-Waliy (الوَلِيُّ) artinya Allah itu Dzat Yang Maha Dekat, Maha Menolong, Maha Menjaga, dan Maha Mencintai kepada orang mukmin secara khusus.
- Adapun Al-Mawlaa (المَوْلَى)
a. jika untuk orang mukmin, maka ia berasal dari mashdar Al-Wilaayah (الوِلَايَةُ) artinya Maha Menguasai dan juga Al-Walaayah (الوَلَايَةُ) artinya Maha Menolong
b. jika untuk orang orang kafir, maka yang ia berasal dari mashdar Al-Wilaayah (الوِلَايَةُ) saja yang artinya Maha Menguasai. Tidak bermakna Al-Walaayah (الوَلَايَةُ) artinya Maha Menolong, karena Allah hanya menolong orang mukmin.
PERHATIKANLAH AYAT-AYAT DI BAWAH INI:
ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ مَوْلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَأَنَّ الْكَافِرِينَ لَا مَوْلَى لَهُمْ [محمد: 11]
Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah itu Al-Mawlaa (المَوْلَى) bagi orang-orang mukmin. Adapun orang-orang kafir tidak ada Al-Mawlaa (المَوْلَى) bagi mereka (QS. Muhammad:11)
Al-Mawlaa (المَوْلَى) di sini khusus untuk orang mukmin. Ia berasal dari Al-Walaayah (الوَلَايَةُ )artinya Maha Menolong
Adapun dua ayat berikut ini,
ثُمَّ رُدُّوا إِلَى اللَّهِ مَوْلَاهُمُ الْحَقِّ أَلَا لَهُ الْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ الْحَاسِبِينَ (الأنعام:62)
Kemudian mereka (hamba-hamba) Allah dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) ada pada-Nya. Dan Dia lah Pembuat perhitungan yang paling tepat (Al-An’am:62)
هُنَالِكَ تَبْلُو كُلُّ نَفْسٍ مَا أَسْلَفَتْ وَرُدُّوا إِلَى اللَّهِ مَوْلَاهُمُ الْحَقِّ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ (يونس:30)
Di tempat itu (padang Mahsyar), setiap jiwa merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya (dahulu) dan mereka dikembalikan kepada Allah Al-Mawlaa (المَوْلَى) yang sebenarnya dan lenyaplah dari mereka Mawlaa (مَوْلَى) yang mereka ada-adakan. (QS. Yunus:30)
Al-Mawlaa (المَوْلَى) di sini untuk orang mukmin dan orang kafir. Ia berasal dari mashdar Al-Wilaayah (الوِلَايَةُ) saja yang artinya Maha Menguasai
E. Tadabbur
- Panggillah Allah dengan Dua Nama Ini. Ketika kita memiliki urusan-urusan dan mengharapkan kedekatan dan pertolongan dari Allah, panggilah Dia,
اللهُمَّ أَنْتَ وَلِيُّنَا و مَوْلَانَا تَوَلَّ أُمُورَنَا ِبِحُسْنِ تَدْبِيرِكَ
Ya Allah, Engkau Waliy kami dan Mawlaa kami! Uruslah urusan-urusan kami.
- Ketika memahami bahwa makna Al-Mawlaa (المَوْلَى) masuk ke dalamnya orang kafir dan orang mukmin yang berarti Dia adalah Tuhan bagi seluruh makhluk, Raja mereka dan Sesembahan mereka yang sesungguhnya maka akan menguatkan rasa cinta kita kepada-Nya dan menguatkan kita dalam bertauhid uluhiyyah.
Ketika memahami bahwa makna Al-Waliy (الوَلِيُّ maknanya adalah Allah itu Dzat Yang Maha Dekat, Maha Menolong, Maha Menjaga, dan Maha Mencintai kepada orang mukmin secara khusus, maka akan menguatkan rasa tenang dan yakin akan datangnya pertolongan dan pencukupan dari-Nya.
Judul Buku : Memahami Al-Asma’ul Husna Jilid 4
Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafizhahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa THAYBAH Surabaya)
Untuk informasi lebih lanjut terkait bedah buku, silakan hubungi kontak di bawah ini