Solusi Investasi Akhirat Anda

Nama Allah Al-Kholiq, Al-Baari-u, Al-Mushowwir

Nama Allah Al-Kholiq (الخَالِقُ), Al-Baari-u (البَاِرِئُ), Al-Mushowwir (المُصَوِّرُ)

A. Penyebutan Al-Kholiq (الخَالِقُ), Al-Baari-u (البَاِرِئُ), Al-Mushowwir (المُصَوِّرُ) di dalam Nash
Ketiga nama tersebut dijumpai dalam satu ayat,

هُوَ اللَّهُ *الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ* لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى [الحشر: 24]

B. Makna Al-Kholiq (الخَالِقُ), Al-Baari-u (البَاِرِئُ), Al-Mushowwir (المُصَوِّرُ) Secara Bahasa

• Al-Kholiq (الخَالِقُ) berasal dari kholaqo-yakhluqu (خلق- يخلق) artinya menciptakan.

• Al-Baari-u (البَاِرِئُ) berasal dari baroo – yabruu- barwan
(بَرَى – يَبْرُو – بَرْوًا ) artinya
menciptakan

• Al-Mushowwir (المُصَوِّرُ)* berasal dari shooro – yashuuru- showron (صَارَ – يَصُوْرُ – صَرْوًا) artinya membentuk

C. Al-Kholiq (الخَالِقُ), Al-Baari-u (البَاِرِئُ), Al-Mushowwir (المُصَوِّرُ) Pada Nama Allah

• Al-Kholiq (الخَالِقُ) artinya Allah adalah Dzat Yang Maha Menciptakan.

• Al-Baari-u (البَاِرِئُ)
artinya Allah adalah Dzat Yang Menciptakan

• Al-Mushowwir (المُصَوِّرُ) artinya Allah adalah Dzat Yang Maha Membentuk

Lalu apa perbedaan di antara ketiga nama tersebut?
√ Ibnu Katsir mengatakan kurang lebihnya: Al-Kholiq (الخَالِقُ) maksudnya adalah menetapkan kadar-kadar (planning), Al-Baari-u (البَاِرِئُ) maksudnya merealisasikan planning (eksekusi), Al-Mushowwir (المُصَوِّرُ) maksudnya mewujudkan buah dari suatu eksekusi (hasil). Tidaklah setiap yang menetapkan suatu planning bisa secara mutlak merealisasikannya lalu membuahkan hasil kecuali hanya Allah saja. Dia ‘Azza wa Jalla ketika menghendaki sesuatu tinggal mengatakan kepadanya, “Jadilah kamu,” maka jadilah dia sesuai dengan gambaran yang dikehendaki dan rupa yang dipilih-Nya. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

فِي أَيِّ صُورَةٍ مَا شَاءَ رَكَّبَكَ (الإنفطار:8)
dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. (Al-Infithar: 8)

D. Tadabbur
Adakah manusia yang ketika merencanakan sesuatu lalu pasti bisa merealisasikannya kemudian mewujudkan hasil sesuai yang direncanakan dan direalisasikan? Tidak selamanya alias tidak mutlak. Terkadang manusia hanya sebagai;
• Al-Kholiq (الخَالِقُ) tidak sebagai Al-Baari-u (البَاِرِئُ) dan tidak sebagai (المُصَوِّرُ).
• Al-Kholiq (الخَالِقُ) dan Al-Baari-u (البَاِرِئُ) tetapi tidak sebagai (المُصَوِّرُ).

Jadi, hanya Allah lah sebagai Al-Kholiq (الخَالِقُ) sekaligus Al-Baari-u (البَاِرِئُ), dan Al-Mushowwir (المُصَوِّرُ). Dia lah tuhan yang berhak disembah. Allahu A’lam

Silahkan share, semoga bermanfaat

Marilah menjadi donatur YNF,
Bank Syariah Mandiri no.rek 7036976009 an. Yayasan Nidaul Fithrah. Konfirmasi: 081 331 232 795. Barakallahu fikum
Kunjungi website kami:  www.nidaulfithrah.com

Judul Buku : Memahami Al-Asma’ul Husna Jilid 3

Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafizhahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa THAYBAH Surabaya)

Untuk informasi lebih lanjut terkait bedah buku, silakan hubungi kontak di bawah ini