A. Penyebutan Nama Allah Al-Khooliq (الخَاِلقُ) ini dalam Al-Qur’an
- Dalam bentuk mufrod (tunggal) sebanyak delapan kali. Di antaranya,
هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى [الحشر: 24]
هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ [فاطر: 3]
اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ [الزمر: 62]
- Dalam bentuk ism tafdhil (kalimat superlative) sebanyak dua kali, yaitu,
فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ (المؤمنوون:14)
أَتَدْعُونَ بَعْلًا وَتَذَرُونَ أَحْسَنَ الْخَالِقِينَ (125الصافات:125)
- Dalam bentuk jama’ (plural) sebanyak satu kali, yaitu,
أَأَنْتُمْ تَخْلُقُونَهُ أَمْ نَحْنُ الْخَالِقُونَ (الواقعة: 59)
B. Penyebutan Nama Allah Al-Khollaq (الخَلاق) di dalam Al-Qur’an
إِنَّ رَبَّكَ هُوَ الْخَلَّاقُ الْعَلِيمُ (الحجر:86)
أَوَلَيْسَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ بَلَى وَهُوَ الْخَلَّاقُ الْعَلِيمُ (يس:81)
C. Makna Al-Khooliq (الخَاِلقُ) dan Al-Khollaq (الخَلاق) secara bahasa
- Al-Khooliq (الخَاِلقُ) berpola Al-faa’ilu (الفاعل) maknanya yang menciptakan.
- Al-Khollaq (الخَلاق) berpola Al-fa’aalu (الفعال) adalah shighoh mubalaghoh (bentuk kalimat yang menunjukkan makna maksimal/mendalam) dari Al-Khooliq (الخَاِلقُ), maknanya yang banyak menciptakan
D. Makna Al-Khooliq (الخَاِلقُ) dan Al-Khollaq (الخَلاق) pada Nama Allah
- Al-Khooliq (الخَاِلقُ), maksudya Allah itu Maha Menciptakan apa pun tanpa ada contoh sebelumnya.
- Al-Khollaq (الخَلاق), maksudnya Allah Yang Maha Menciptakan itu telah menciptakan makhluk dengan jumlah yang sangat banyak dengan berbagai jenis, macam dan rupanya. Sebut saja misalnya binatang air. Adakah yang bisa menyebutkan berapa jenis, macam dan rupanya? Alih-alih jumlah keseluruhannya.
E. Maksud Allah Menyebut Diri-Nya dengan Isim Tafdhil (superlative) dan Jama’ (plural)
Tidak dipungkiri bahwa ada pencipta lain selain Allah. Tetapi Allah lah sebaik-baik Pencipta. Oleh karena itu, Dialah Tuhan, satu-satunya Dzat yang wajib diibadahi. Renungkanlah dua perkara berikut ini:
- Ketika manusia menciptakan atau membuat sesuatu, apakah tanpa contoh sebelumnya? Ciptaan atau penemuan apapun oleh manusia pasti didahului oleh contoh sebelumnya. Pesawat terbang terinspirasi oleh burung terbang. Sepeda motor atau kendaraan lainnya terinspirasi oleh hewan tunggangan untuk meringankan beban dan mempersingkat waktu. Kapal selam dengan mempelajari kehidupan ikan. Robot mempelajari bagian tubuh manusia.
- Ketika manusia menciptakan sesuatu, apakah tanpa bahan/materi apapun untuk mewujudkannya? ADALAH MUSTAHIL tanpa bahan/materi apapun yang sudah tersedia di alam semesta.
Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafizhahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa THAYBAH Surabaya)
Untuk informasi lebih lanjut terkait bedah buku, silakan hubungi kontak di bawah ini