Kenapa di Indo makin banyak “ulama” bermental takfiri, dengan mudah dan sangat ceroboh menyebarkan dakwah bermuatan fitnah super keji bin murahan. Bahkan menghalalkan darah sesama umat Islam, yang jadi pesaing dan musuh sektarian mereka. Padahal belum tentu yang divonis sebagai kelompok umat Islam sesat, memang sesat secara HAQ. Boleh jadi pihak yang menyesatkan dan mengkafirkan, justru merekalah yang sesat bin kafir binti munafik. Umat tidak disatukan dalam kemaslahatan meski terjadi perbedaan cara pandang. Tapi, justru diadu domba agar terjadi pertumpahan darah. Bagaimana pendapat ustadz terkait friksi super negative tersebut? Dari hamba Allah 0857307xxxxx
Jawab: Bismillah wal hamdulillah wash shalatu was salamu ‘ala rasulillah. Takfiri (mudah-mudahnya mengkafirkan muslim lainnya) adalah bagian dari aqidah khawarij. Mereka ghuluw (berlebih-lebihan) dalam beragama, dan hal ini sudah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam peringatkan:
إن من ضِئضيء هذا قوما يقرؤون القرآن ، لا يجاوز حناجرهم ، يمرُقون من الإسلام مُروقُ السهم من الرمية ، يقتلون أهل الإسلام ، ويَدَعون أهل الأوثان لئن أدركتُهم لأقتلنَّهم قتل عاد ) أخرجه البخاري ومسلم(
“Sesungguhnya akan lahir dari orang ini (Dzul Huwaishirah, Pent.) suatu kaum yang membaca al qur’an tapi tidak sampai melewati kerongkongannya, mereka membunuh orang Islam dan membiarkan para penyembah berhala, mereka terlepas dari islam sebagaimana anak panah yang terlepas dari busurnya kalau aku menjumpai mereka sungguh akan aku perangi mereka sebagaimana memerangi kaum ‘Ad.” (Dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim)
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْخَوَارِجُ كِلابُ أَهْلِ النَّارِ)رواه الطبراني)
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, dia mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Khawarij itu anjing-anjingnya penghuni Neraka” (HR. ath-Thobroni)
Oleh karena itu, kuatkankanlah benteng ummat ahlussunnah wal jama’ah ini dengan cara seluruh ummat diajak memahami Islam dengan benar, yang tidak lain adalah dengan mengikuti para Sahabat di dalam beragama secara pemahaman dan secara amaliyah. Hilangkanlah segala bentuk fanatisme kelompok atau golongan. Allahu A’lam
(Ustadz Muhammad Nur Yasin)