Solusi Investasi Akhirat Anda

Jilbab longgar tapi tipis dan transparan, apakah sah digunakan untuk sholat?

– سؤالي هو: لدي جلباب صلاة واسع ولكن قماشه مصنوع من القطن رقيق السماكة ولن لا يصف لون البشره بحيث لو وضعت يدي تحته مباشرة لا يصف لونها ولكن تحت إضاءة الغرفه أو الشمس وعند الركوع يظهر ما تحت الجلباب من ملابس، فهل إذا كان لباسي الذي تحت الجلباب بنطلونا أو لباسا ضيقا أو قصيرا تجوز لي الصلاة بهذا الجلباب؟.

الإجابــة

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعد:

 فإذا كانت السائلة تقصد بعبارة: لن لا يصف لون البشرة ـ لكن لا يصف لون البشرة، كما هو المتبادر من سياق الكلام فلا مانع من الصلاة في الجلباب المذكورإذا كان يستر لون البشرة عمن يجالس الشخص من غير شدة تأمل، ولو كان يظهرما تحته من الملابس في حال التعرض للضوء والشمس، ففي تحفة المحتاج في شرح المنهاج: عند قول المؤلف وهو يبين ما يشترط في الملابس لسترالعورة: مَنَعَ إدْرَاكَ لَوْنِ الْبَشَرَةِ ـ أَيْ الْمُعْتَدِلِ الْبَصَرِ عَادَةً فِي مَجْلِسِ التَّخَاطُبِ، وَهُوَ يَقْتَضِي أَنَّ مَا يُمْنَعُ فِي مَجْلِسِ التَّخَاطُبِ وَكَانَ بِحَيْثُ لَوْ تَأَمَّلَ النَّاظِرُ فِيهِ مَعَ زِيَادَةِ الْقُرْبِ لِلْمُصَلِّي جِدًّا لَأَدْرَكَ لَوْنَ بَشَرَتِهِ لَا يَضُرُّ وَهُوَ ظَاهِرٌ، وَيَنْبَغِي أَنَّ مِثْلَ ذَلِكَ فِي عَدَمِ الضَّرَرِ مَا لَوْ كَانَتْ تُرَى الْبَشَرَةُ بِوَاسِطَةِ شَمْسٍ أَوْ نَارٍ وَلَا تُرَى عِنْدَ عَدَمِهَا، وَأَقَرَّهُ الْبُجَيْرِمِيِّ. انتهى.

علما بأنه لو كان شفافا وكان تحته غيره مما يسترالعورة فالصلاة صحيحة، ولبيان عورة المرأة في الصلاة يرجى الاطلاع على الفتوى رقم: 44063.

https://www.islamweb.net/ar/fatwa/166255/

  1. Pertanyaanku: Saya memiliki jilbab shalat yang longgar tapi kainnya terbuat dari katun tipis nan kuat. Kalau saya letakkan tanganku di bawah kain ini maka dia tidak memperlihatkan warna kulit. Ia baru memperlihatkan warna kulit jika terkena sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan dan  ketika ruku’ yang akan memperlihatkan baju yang ada di bawahnya. Jika baju yang kukenakan lalu ditutup dengan jilbab tersebut berupa celana dan baju ketat atau pendek apakah telah mencukupi  bagiku untuk shalat?

Jawab;

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعد:

(Sebelum menjawab Mufti mengoreksi terlebih dahulu struktur kalimat si penanya. Saya tidak menterjemahkannya, Pent.)

Tidak ada masalah shalat dengan jilbab tersebut jika menutupi warna kulit dari pandangan orang yang duduk di sampingnya dan tidak menyengaja mencermatinya. Jika pakaian yang di bawahnya tampak ketika terkena sinar matahari, maka telah disebutkan di dalam kitab “Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj”: Menurut pendapat Muallif (penyusun kitab) ketika menjelaskan syarat ketentuan pakaian yang standar menutup aurat, yaitu: tidak memperlihatkan warna kulit menurut penglihatan normal ketika berada di sekitarnya. Kalau ada orang dengan sengaja mendekatinya dan menelitinya sehingga melihat warna kulitnya, maka tindakan semacam ini tidaklah dianggap (tidak mengubah hukum asalnya bahwa warna kulit tidaklah terlihat, Pent.). Hukum semacam ini juga jika kulit terlihat dengan perantara sinar matahari atau api artinya kulit tidak akan terlihat tanpa perantara tersebut. Pendapat seperti ini juga disepakati oleh Al-Bujairimi [selesai].

Untuk diketahui bahwa jika kainnya tipis tapi di bawahnya ada pakaian lain yang menutup aurat maka shalatnya sah. Untuk mendapatkan keterangan tentang aurat wanita dalam shalat maka diharapkan menelaah Fatwa 44063

Judul buku : Terkadang Ditanyakan 5

Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafidzahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa Thaybah Surabaya