Solusi Investasi Akhirat Anda

Jika Allah ‘Azza wa Jalla Mencintai Seseorang

Disebutkan di dalam Hadits riwayat Abu Hurairah,

إذا أحب الله العبد، نادى جبريل، إن الله يحب فلانا فأحببه، فيحبه جبريل، فينادي جبريل في أهل السماء، إن الله يحب فلانا فأحبوه، فيحبه أهل السماء، ثم يوضع له القبول في الأرض ) متفق عليه.

“Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan menyeru Jibril; Sesunggunya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia. Maka Jibril pun mencintai orang tersebut, lalu Jibril menyeru kepada penghuni langit; Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah fulan maka penduduk langit pun mencintai orang tersebut, hingga akhirnya ditetapkan bagi fulan untuk diterima di bumi” (HR. Bukhari dan Muslim)

Allahu Akbar!! Betapa mulia orang yang mendapatkan cinta Allah ‘Azza wa Jalla. Jibril menyeru penghuni langit yaitu para Malaikat agar mencintai seseorang yang telah Allah cintai. Akhirnya dia pun dicintai oleh orang-orang beriman di muka bumi. Keberadaannya di muka bumi disenangi oleh orang-orang beriman.

Adakah cinta yang lebih tinggi untuk kita raih yang melebihi cinta Allah ‘Azza wa Jalla?! Coba Anda bayangkan bagaimana perasaan seorang siswa peraih bintang pelajar yang dipuji-puji oleh kepala sekolah lalu dicintai oleh seluruh guru dan akhirnya dicintai oleh seluruh siswa dan seluruh komponen sekolah. Itu cinta dari manusia lalu bagaimana cinta dari Allah Ta’ala, Pencipta manusia dan kehidupannya, Pemberi rizki, Tempat bergantung seluruh makhluk, Penentu siapa yang masuk Surga atau Neraka. Allahu Akbar!!! Sungguh kemuliaan yang tiada tara.

Catatan penting: Pada umumnya manusia senang berlomba-lomba untuk meraih keuntungan dunia karena ia tampak oleh mata dan bisa langsung dinikmati. Sementara Akhirat? Ia hanya sekedar pemberitaan dan janji. Tidak bisa langsung dinikmati. Akhirnya manusia kurang bisa berlomba-lomba. Ini terjadi pada orang-orang dengan keimanan yang ringkih. Adapun mereka dengan keimanan yang tebal senantiasa siap berlomba. Jiwa mereka begitu kuat dan terlecut untuk meraih kenikmatan tinggi nan abadi. Motivasi-motivasi ukhrowi pada jiwanya sangatlah kuat.

  • Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama dia menolong saudaranya

Disebutkan di dalam Hadits riwayat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anha,

وَاللهُ فِيْ عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ، (رواه مسلم)

“Dan Allah senantiasa menolong seorang hamba, selama hamba tersebut menolong saudaranya” (HR. Muslim)

Allah tidak menyelisihi janji. Melalui lisan Nabi-Nya, Dia ‘Azza wa Jalla menyatakan akan senantiasa menolong setiap hamba-Nya selama dia menolong saudaranya.

Adakah janji yang lebih terpercaya dari janji Allah ‘Azza wa Jalla?

Dia akan memberikan pertolongan, Adakah pertolopngan yang lebih tinggi dari pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala?

Syarat dan ketentuan berlaku. Janji pertolongan itu diberikan kepada orang yang menolong saudaranya.

Ini kabar gembira yang hanya bisa disambut oleh orang-orang dengan keimanan yang tebal. Jika keimanan Anda tebal niscaya Anda mudah menyambut sayembara ini dan Andapun menjadi orang yang suka menolong orang lain.  Berusaha dan terus berlatihlah dengan kuat agar kita bisa menjadikan “menolong orang lain” sebagai kebutuhan. Sebagaimana kebutuhan makan, minum, tidur, dan pakaian. Sekali lagi, untuk bisa menjadikan “menolong orang lain” sebagai kebutuhan perlu berlatih dan pembiasaan yang terus-menerus. Ingat fadhilah besar lainnya bahwa orang yang memudahkan urusan orang lain di dunia. Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan Akherat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam riwayat Abu Hurairah.

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ (رواه مسلم)

“Barangsiapa melepaskan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan di hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang kesulitan, Allah akan memudahkannya di dunia dan akhirat” (HR. Muslim)

Ketika menjumpai kesulitan dunia kita membutuhkan pertolongan, lalu bagaimana dengan kesulitan Akherat? Adakah kesulitan yang lebih dahsayat dari kesulitan Akherat? Ketahuilah dengan menolong saudara kita di dunia, melepaskan suatu kesulitan mereka, niscaya Allah ‘Azza wa Jalla akan memudahkan urusan kita di Akherat.

Nah, wahai Dokter dan Nakes! Di masa pandemi ini siapakah yang menjadi garda terdepan untuk menolong dan melepaskan kesulitan pasien covid?

Berbahagialah wahai Dokter dan Nakes! Allah ‘Azza wa Jalla sedang memberi kesempatan kepada Anda untuk mendapatkan fadhilah berupa kemudahan-kemudahan di Akherat nanti. Allahu Akbar.

Judul buku : Untukmu Dokter dan Nakes

Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc.Hafizhahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa Thaybah Surabaya)