Solusi Investasi Akhirat Anda

HIKMAH BERIMAN KEPADA TAKDIR

Hikmah beriman kepada takdir ada 3, yaitu:

  1. Agar manusia tidak berputus asa atas halhal yang belum atau tidak bisa diraihnya.
  2. Agar manusia tidak membanggakan diri, sombong atas hal-hal yang telah dicapainya.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan
telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya
yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kalian
jangan putus asa terhadap apa yang luput dari kalian, dan supaya kalian jangan terlalu gembira
terhadap apa yang diberikan-Nya kepada kalian. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang
sombong lagi membanggakan diri. “(al-Hadiid: 22-23)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sungguh mengagumkan keadaan seorang mukmin, seluruh perkaranya adalah baik; dan tidaklah demikian bagi seseorang pun kecuali mukmin. Jika ia diberikan kesenangan ia bersyukur, maka itu baik baginya; dan jika ia ditimpa kesusahan ia sabar, maka itu baik baginya.” (HR. Muslim)

  1. Menunjukkan sikap beradab kepada Allah ‘Azza wa Jalla

Dengan beriman kepada takdir, maka kita akan bersikap dengan tepat dan menyatakan bahwa seluruh kebaikan, keberhasilan, kegembiraan dan kesuksesan adalah dari Allah ‘Azza wa Jalla. Kemudian mensyukurinya dengan ucapan alhamdulillah dan menggunakan kenikmatan dan kebaikan
tersebut untuk hal-hal yang Allah ‘Azza wa Jalla ridhai.
Jika mendapatkan musibah, kita pun akan bersikap dengan tepat dan menyadari bahwa seluruh kejelekan, kesedihan, dan kegagalan berpulang kepada sebab terjadinya musibah tersebut, Dan, bisa juga untuk suatu ujian agar kita bersabar yang dibalik semuanya itu ada keutamaan besar.

PENUTUP

Demikianlah secuil tentang masalah takdir, semoga bermanfaat. Apabila ada benarnya maka itu semata-mata dari Allah ‘Azza wa Jalla. Kalau ada salahnya maka itu tidak lain dari diri saya sendiri yang tidak luput dari lupa dan salah. Terlebih, tidaklah saya kecuali hanya sebagai tholibul ilmi, Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin.

Judul buku : Memahami Takdir

Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafidzahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa Thaybah Surabaya