AKHIR UNTUK SEBUAH PERMULAAN…
Ustadz Aan Chandra Thalib حفظه الله تعالى
Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Allah kamu akan dikembalikan. (As-Sajdah:11)
Dari megahnya istana istana menuju gelapnya kubur..
Begitulah akhir kisah para raja yang pernah menginjakkan kaki di muka bumi ini,
Tak ada bedanya antara yang adil maupun yang dzolim..
Semuanya sama dihadapan takdir…
Semasa hidup, mereka mampu membangun istana yang megah..
Akan tetapi tak ada daya sedikitpun saat ajal menjemput..
Mereka bahkan harus ditandu menuju gerbang kehidupan yang baru..
Sebenarnya kematian adalah sebuah tabir yang kita tau bersama, tapi kita tak pernah mau menyikapinya.
Sahabat…
Kau lihat istana itu…?
Tahukan kamu, kemana perginya pemilik istana itu..?
Iya.. Dia baru saja pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya..
Mendekatlah kesini.. Coba kau perhatikan pemakaman itu..
Itu adalah pemakaman Al Udd..
Di bawah tanah berpasir yang tak istimewa itulah sang pemilik istana terbaring.
Di pemakaman itu dia tak sendiri..
Tercatatat sejumlah raja dan ratusan keluarga kerajaan dimakamkan di sana,
Makam mereka saling berdampingan dengan makam rakyat biasa…
Semua tampak sama..
Tak ada bangunan megah bertahbiskan karangan bunga..
Tidak juga tulisan Raja Fulan Ibnu Fulan…
Bukan karena mereka tak mampu membuatnya..
Tapi ini murni soal konsekuensi beragama yang mereka pilih..
Hidup dan mati diatas kemurnian islam..
Lagipula, keindahan makam bukan jaminan sebuah akhir yang indah..
Saya dan anda mungkin bukan raja…
Namun dalam perlombaan menuju firdaus, saya, anda dan mereka sama di mata Allah..
Hanya taqwa yang membuat kita berbeda..