Solusi Investasi Akhirat Anda

ISTRIMU ITU ‘AWAN

Pada tanggal 28 Jumadits Tsani 1437 H bertepatan dengan  6 Aril 2016 M, saya mendapatkan postingan dari group WA THAYBAH (nama sebuah pesantren mahasiswa di Surabaya) dari santri mahasiswa Abu Zur’ah  Nur Kandir. Saya sangat terkesan sekali dengan postingan tersebut, maka saya copas kembali di dalam rubrik KOLOM ini dengan harapan bisa lebih berfaedah bagi banyak orang.

Ibnul Jauzi dalam Shoidul Khothir menyebutkan sebuah kisah :

Ada seseorang yang bertanya kepada Abu Utsman An Naisaburi : “Apakah amal perbuatanmu yang paling engkau harapkan pahalanya? Dia menjawab : “Dahulu saat saya masih remaja, keluargaku sangat bersemangat menikahkanku namun saya menolak, kemudian datanglah kepadaku seorang wanita dan berkata, “Wahai Abu Utsman , saya mencintaimu, dan saya mohon atas nama Alloh agar engkau menikahiku.

Berkata Abu Utsman, “Lalu sayapun mendatangi bapaknya, ternyata dia itu orang fakir, lalu dia menikahkan aku dan dia sangat gembira. Lalu saat istriku masuk menemuiku ternyata dia itu WANITA YANG “SANGAT JELEK” namun cara pergaulannya kepadaku membuatku tidak bisa keluar. Maka, saya pun tetap berada di tempat dan saya tidak menampakkan kebencian padanya, meskipun sebenarnya hatiku seperti berada di atas tungku api karena memendam kebencian padanya. Saya tetap melakukan itu semua selama lima belas tahun sehingga dia meninggal dunia. Oleh karena itu, tidak ada amal perbuatan yang paling saya harapkan pahalanya melainkan saat aku menjaga perasaan hatinya.

Maa sya Allah , dari kisah tersebut kita bisa belajar. Pasti kita menemukan kekurangan dalam diri pasangan kita. Karena tidak akan ada pasangan yang sempurna. Maka bersabarlah. Tidak akan pernah sia-sia sebuah kesabaran. Jaga perasannya.

Bersiagalah. Akan selalu ada saja hal-hal yang memancing kebencian dalam menyelami sifat-sifat pasangan, tapi jangan pernah terjebak di dalamnya. Bukankah kita disatukan untuk menutupi kekurangannya dengan kelebihan yang ada pada diri kita?

Sadari.. Kita ditakdirkan bersatu bkn tanpa maksud. Allah tahu pasangan yg terbaik buat kita, yang bersama dengannya bisa menjalani islam yg kaffah,surga akan lebih mudah digapai.

Syukuri kehadiran pasangan kita.

Pupuk rasa percaya yang besar padanya lalu percayakan dia pada Allah. Bukankah dia adalah sebuah amanah yg nanti juga akan kita pertanggung jawabkan?Dan Sadari sekali lagi, dia milik Allah,bukan milik kita dan akan kembali kepada-NYA.

Lelaki seperti Abu Utsman An-Naisabury ini pastilah sosok lelaki yang menyadari bahwa istri pada dirinya adalah ‘awan. Apa itu ‘awan? Mari kita simak dalam rubrik BAHASAN UTAMA

(Ustadz Muhammad Nur Yasin)