Solusi Investasi Akhirat Anda

Puasa Berturut – Turut, Bolehkah?

Hari ini berpuasa kamis. Besok Jum’at, Sabtu, Ahad puasa ayyamul bidh, terus senin nya berpuasa. Apakah boleh, jadi 5 hari berturut-turut?

 

Jawab:

Ahlan wa sahlan di majalah FITHRAH. Boleh melakukan puasa sebagaimana yang disebutkan dalam pertanyaan. Karena terjadinya puasa berturut-turut tersebut dengan suatu sebab, yaitu-qadarallah– puasa Senin Kamis bersambung dengan ayyamul bidh. Yang terlarang adalah yang tanpa sebab. Orang yang ingin terus-terusan berpuasa maka cukuplah dengan puasa Daud. Ia adalah puasa sunnah yang paling tinggi keutamaannya. Jadi jangan sampai seseorang berpuasa setiap hari. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Abdullah bin Amrbin Al-Ash:

لاَ صَامَ مَنْ صَامَ الدَّهْرَ ، صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ » . قُلْتُ فَإِنِّى أُطِيقُ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ . قَالَ « فَصُمْ صَوْمَ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا  (رواه البخارى)

Tidak ada puasa bagi yang puasa dahr (terus menerus setiap hari). Puasa tiga hari (setiap bulan) itu (pahalanya) seperti puasa dahr. Saya (Abdullah bin Amr bin Al-Ash) berkata: Saya mampu melakukan lebih banyak dari yang demikian itu.

Beliau bersabda: Puasalah dengan puasa Daud ‘alaihissalam  yaitu: sehari berpuasa dan sehari berbuka” (HR. Bukhari)

(Ustadz Muhammad Nur Yasin)