“Jauhilah oleh kalian perkara yang di ada-adakan (dalam agama). Sesungguhnya perkara yang diada-adakan (dalam agama) adalah bid’ah. Da setiap bid’ah itu adalah kesesatan” (HR. Abu Daud)
STANDAR DI DALAM BERAGAMA: adalah apa yang Para Sahabat ambil dari Nabi sebagai pemahaman dan amaliyah. Kemudian diriwayatkan oleh para ulama dan dibukukan oleh para ulama Hadits dan Atsar (SANAD).
“… Barangsiapa diantara kalian yang hidup sepeninggalku nanti niscaya akan melihat perselisihan yang banyak, maka kalian wajiba berpegang teguh dengan sunnahku (ajaranku) dan sunnah (ajaran) para khalifah yang telah mendapatkan petunjuk. Gigitlah sunnah (ajaran) tersebut dengan gigi geraham” (HR. Abu Daud)
“… Umar radhiyallahu ‘anhu berkhutbah di hadapan manusia, dia berkata: Wahai manusia! Telah disunnahkan untuk kalian perkara-perkara yang sunnah dan telah diwajibkan untuk kalian perkara-perkara yang wajib, kalian ditinggalkan di atas (ajaran) yang jelas, Kecuali kalau kalian hendak sesat bersama manusia dengan condong ke kanan dan condong ke kiri” (Al-Muwatho- Riwayat Yahya Al- Laitsi)
“Dari Qotadah, dia berkata: Hudzaifah bin Al-Yaman berkata: Ikutilah (jejak kami) janganlah berbuat bid’ah. Ikutilah jejak kami karena kalian telah didahului oleh masa yang jauh. Jika kalian berbuat kesesatan maka kalian telah tersesat dengan kesasatan yang jauh” (Al-Ibanah Al-Kubro li Ibni Bathoh)
“Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Tidaklah datang kepada manusia suatu masa melainkan mereka membuat-buat bid’ah di dalamnya dan mematikan sunnah (ajaran Nabi) di dalamnya. Akhirnya hiduplah bid’ah dan matilah sunnah” (Al-Muwatho- Riwayat Yahya Al-Laitsi)
PEMAHAMAN DAN RITUAL IBADAH YANG ADA PADA ZAMAN NABI DAN PARA SAHABATNYA ITULAH YANG HARUS ADA DI ZAMAN SEKARANG. APA YANG TIDAK ADA PADA MEREKA, JANGANLAH KITA MENGADAADAKAN
Judul buku : 30 Materi Kultum
Penulis : Muhammad Nur Yasin Zain, Lc. Hafidzahullah
(Pengasuh Pesantren Mahasiswa Thaybah Surabaya)