Assalamu’alaikum mau kalau perempuan haid yang saya tahu batasannya 15 hari, lebih dari itu darah penyakit. Apakah betul? Dan jika sudah 15 hari..sudah bersih lalu bersuci ternyata sehari/besoknya keluar darah haidh, apakah itu darah haidh atau darah penyakit…apakah dalam Islam ada batasan hari dari berhentinya haidh lalu haidh lagi. Trimakasih? Dari Ummu Tata, Depok.
Jawab:
Wa’alaikumsalam wa rahmatullah. Ahlan wa sahlan di majalah FITHRAH, Ummu Tata. Untuk menjawab pertanyaan ini, saya nukil secara ringkas dari kitab Mukhtasharul Fiqhil Islamy, Syaikh Ibrahim at-Tuwaijiry;
- Tidak ada batasan maksimal masa haidh, tetapi harus diketahui bahwa umumnya wanita haidh itu 6-7 hari
- Cara mengetahui darah haidh:
> Jika masa haidhnya diketahui, maka tidak shalat, puasa, jima’ pada saat datangnya masa haidh tersebut.
> Jika masa haidhnya tidak jelas, maka dengan melihat ciri darah haidh.
Jika darah haidhnya tidak bisa dibedakan dari darah lainnya, maka dengan melihat umumanya masa haidh. Jika masih terus keluar melebihi 6 hari atau 7 hari, maka dia mandi lalu shalat, puasa dan boleh jima’.
(Ustadz Muhammad Nur Yasin)