Kenapa makin banyak “ulama” di indo yang jadi agen dan makelar ritual umroh?! Bekerja sama dengan travel umroh dan haji tertentu, mencamtumkan identitas dan status ulamanya sebagai daya tarik yang hot dalam menjaring pendaftar. Fenomena paradox dan negatif ini hanya terjadi di Indo, Ulama timteng tidak mengenal fenomena tersebut. Benar menurunkan maqom para ulama yang seharusnya tetap steril dari tendensi komersialisme meski di kemas ritual ibadah (umroh). Segera sadarlah! Bagaimana Ustadz? Dari 0857307xxxxx
Jawab: Bismillah wal hamdulillah wash shalatu was salamu ‘ala rasulillah. Fenomena yang ditanyakan oleh penanya tentu tidak serta merta dihukumi dengan satu hukum bahwa hal tersebut adalah kejelekan. Karena hukum itu berkisar pada alasan yang mengitarinya. Kalau tujuannya adalah sebagaimana yang disampaikan oleh penanya yaitu “menjual” status keulamaannya sebagai daya tari tarik hot untuk bisnis tentu ini tidak boleh. Tapi, kalau tujuannya mulia dimana banyak jama’ah yang kebingungan untuk mencari travel umroh atau haji yang pelaksanaannya sesuai syariat karena kebanyakan tidak sesuai syariat, lalu ada sebagian ustadz atau kyai yang dikenal “lurus” membantu dengan travelnya, tentu ini kebaikan. Nabi bersabda:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ (رواه البخارى و مسلم)
“Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Allahu A’lam.
(Ustadz Muhammad Nur Yasin)