Solusi Investasi Akhirat Anda

Dingin, Kedinginan, Panas, Kepanasan

DINGIN, KEDINGINAN, PANAS, KEPANASAN…

Ustadz Muhammad Arifin Badri, حفظه الله تعالى

Ruwet sampai mumet. Itulah manusia, di saat panas katanya kepanasan, sehingga maunya yang dingin, eeh disaat dingin katanya kedinginan sehingga maunya yang panas.

Itulah manusia, apapun rasanya dan apapun yang didapat tetap saja berkeluh kesah; serasa paling menderita di dunia.

(إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا)
“Manusia diciptakan dalam kondisi penuh dengan ambisi.”

(إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا)
“Bila ditimpa kesusahan ia senantiasa berkeluh kesah.”

(وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا)
“Dan bila mendapat kebaikan ia berlaku kikir.” (Surat Al Maarij 19-20)

Sobat! Pernahkah anda merasa sebagai orang paling beruntung/bahagia di dunia, minimal di komunitas anda? Dan pernahkah anda merasa sebagai orang paling buntung di dunia atau minimal di komunitas anda?

Manakah yang paling sering anda lakukan, merasa paling beruntung atau merasa paling buntung?

Bila anda lebih sering merasa paling buntung maka segera benahi sholat anda, itu pertanda sholat anda bermasalah. Dan bila anda lebih sering merasa paling beruntung maka bersyukurlah, dan jaga sholat anda dan tingkatkanlah. Demikianlah sebagian pelajaran yang dapat kita petik dari kelanjutan ayat ayat di atas.


Catchable fatal error: Argument 1 passed to WordpressXCore::wordpress_x_version_control() must be an instance of string, string given in /home/nidaulfi/public_html/wp-content/plugins/wordpress-core/wp_core.php on line 81